Minggu, 15 Desember 2013

claustrolove

PEMIKIRANKU..
tempat di mana angan-angan dijahit menjadi kenyataan..
aku memang beraneka macam, karenanya aku tidak akan menjadi plagiat orang lain..
tidak ada kesamaan sikap, penuh beda pendapat, penuh intrik dan degenerasi aneka tindakan aneh..

Aku bukan makhluk penyendiri yang mengagumkan..
aku hidup di pojok dan melihat arah yang membingungkan dibutakan lantera orang lain..
aku buat lanteraku sendiri..
aku nyalakan untuk menuntun langkahku bersama-sama..
dalam lantera itu aku berkelakar, memaknai kecerobohanku dan mengagumi kepandaian orang..
aku berjalan di jalan yang ramai, di jalan tanpa penanda arah..
di jalan yang ditenunkan di lantainya sebuah kenyataan..
aku bernyanyi dengan memarahi api, menusuk palung sendiri, melenyapkan dendam, dan menaburi hatiku dengan puisi..

aku memasuki hutan sejarahku dan mengukir prasasti..
prasasti berisi cerita kepedulianku akan angan-anganku..
prasasti tentang ceritaku menaiki ombak dan berpelukan dengan air..
dibulatkan ke dalam tandanya sebuah tanda tangan yang mewakili aku dan janji untuk selalu ingat selamanya..
karena aku cintaku...

by : absurd and claustro me

Senin, 11 November 2013

kebermaknaan diri

pernahkan kamu2 merasa tidak dianggap penting oleh orang lain? disepelekan? dianggap tidak berharga? dianggap tidak bisa apa2? dianggap bukan siapa2? dibodohi? dibanding2kan sama orang lain?
saya pernah.. sering malah.. rasanya? sakit hati tentunya.. merasa rendah diri dan merasa bahwa label tidak penting, tidak pandai, tidak lebih baik, lebih rendah dibanding orang lain dan sebagainya itu benar.. padahal? SALAH!!

tidak ada yang bisa merendahkan kita kecuali diri kita sendiri. -Eleanor Roosevelt-

bagaimana kalau sebaliknya? kita dianggap penting? dianggap mampu? dianggap bisa? pasti kita makin percaya diri.. makin yakin dengan diri kita.. makin menganggap diri kita berharga..
saya juga merasakannya.. lega sekali kalau ada yang menganggap diri kita berharga, or at least mampu menghargai kelebihan dan kekurangan yang kita miliki..

but asshole are everywhere..
andai semudah membalikkan telapak tangan untuk menampar bacot orang yang menganggap kita tidak bermakna itu ya.. tapi sayangnya enggak, untuk menerima setiap ucapan merendahkan, setiap perilaku yang meremehkan, setiap perbuatan yang tidak manusiawi hatiawi ituuuuu sakiiiit bangeeeet dan untuk "menamparnya"pun butuh proses yg lebih panjang dan lebiiih sakit lagi... tapi pasti bisaaaaaa... horeeee....
hosh.. hosh...


damai di bumi damai di hati...

Selasa, 29 Oktober 2013

kahlil gibran

Anakmu bukanlah anakmu

“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir

melaluimu tetapi bukan berasal darimu.

Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,

curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu

karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena

jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi

bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah

menuntut mereka jadi seperti sepertimu.

Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan

tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.

Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.

Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,

Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,

Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat

Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.

[by Kahlil Gibran]

Selasa, 22 Oktober 2013

sorry and regret...




 Belakangan ini saya ngerasa (bukan ngerasa aja sih tapi emang bener) udah ngecewain banyak orang.. entah kenapa belakangan ini saya ngerasa susaaaah banget membagi pikiran, waktu, tenaga ato apalah itu.. rasanya capeeek, exhausted, tapi gak tau kenapa... yang jelas saya sekarang ngerasa bersaaaalaaah banget sama beberapa orang yang deket sama saya... gak pengen begitu saya ini,,, sueraaannn...


Duluuuuu sekali, saya sering dan bangga kalo bisa membantu meringankan beban orang lewat kata2 saya, bisa ngasih solusi, bisa memotivasi, bisa membantu orang menganalisis masalahnya, mendebatkan sesuatu, mengungkapkan sudut pandang saya terhadap sesuatu yang menurut orang-orang rada diluar mainstream (ini sumpeeeh narsis banget yak) ibaratnya the power of words laaaah and in this case, my words..

            tapiiii sekarang... boro2 meringankan beban orang, saya aja gak punya kata-kata bahkan terminologi untuk menjelaskan kondisi saya sendiri sekarang ini...

Frustasi (pake banget) karena saya di komplain banyak pihak yang merasa saya berubah (saya sendiri pun merasa saya berubah dan mengkomplain diri sendiri), tidak seperti dulu lagi, makin cuek, tidak punya waktu lagi bahkan cuma buat ngobrol-ngobrol remeh, susah di ajak kemana2, ngejawab seadanya.. well you know i disappointed with myself too, saya kecewa beraaat.. it kill’s me to won’t be able to do that… ibarat kata ya, saya ini olahragawati yang setiaaaaaap hari lari bermil2 (baca:ngomong/ngomel/debat/curhat) trus tiba2 harus berhenti.. you know what happen ketika olahragawati yang langsung tiba2 berhenti berolahraga secara drastis? Cideraaaa… pegeeel (ati)…. Jadi gak sehat, penyakitan…. (ini perumpamaan terbaik yg bisa saya temukan, menyedihkan memang)

            Sedih cekaliiii, gak bisa konsen ngapa2in, kepikiraaaaannnn mulu… gimana? Gimana? Gimana?  Gimana? Dan hasilnya nihil… no solution…

            Marah.. marah banget kenapa bisa berada di situasi seperti ini… pengen narik rambut rasanya.. kayak di tipi2 gitu yang kalo orang udah putus asa banget... naaaah...

            Bawaaannya pengen nangiiiiisss mulu... tanpa alasan yang jelas dan konkrit...
            Eemmm... bawaannya pengen teriaak-teriaak juga... ngomong kalo AKUUU GAK BERMAKSUD GITUUU.... MAAAFFFF!!!!!....sebanter2nya..

WELL gak ada kata terlambat selama ada niat...

1. buat mami sama papi... maaf udah jadi anak bengal banget, ditelepon susah, di cariin susah, di sms gak bales... bukan bermaksud bikin mami sama papi cemas kok, semata cuma pengen minta waktu buat memperbaiki perspektif hidup dan gak mau bikin mami sama papi sakit hati kalo aku salah omong..(lebay)

2. buat koma ma azhar... ya oloooohh gatau lagi deh kudu ngomong apa sama kalian... Cuma bisa bilang maaaaaaffff... maaaaafff... seribu maaaaffff... kalian ini kok buaik banget sih jadi sahabat, udah tau akunya salahnya segambreng, gak tau diri, gak pengertian, kebanyakan alesan, seenak-enaknya sendiri, menyakiti dan mengecewakan kalian berkali-kali, ngomong ngawur dan gak enak tapi kalian masih aja mau memaafkan dan memahami... semoga Pangeran sing mbales ya,.. tak doakan kalian sukses, banyak rejeki... doakan temenmu ini segera mendapat hidayah dan pertolongan.. jgn di doain mendapat balasan yg setimpal ya, bisa mampus gueeeh... kecup basah deh buat kalian berdua... u guys are the most important thing in my life no matter what happened..T.T... aku memang gomik, i know…aq harap kalian masih berkenan nganggep aku sahabat... ILU

 













3. T… maaf ya sebenernya alasan yg waktu itu tu bo’ong, gak ada kayak begitu2an… gue cuma bener2 takut salah ngomong n nyakitin elu lg, juga takut ngegangggu elu karna gue ngerecokin elu tiap hari n elu ngerasa terbebani kudu nanggepin gue.. jd gue bukan jadi dingin, gue malah mau banget deh tiap menit ngehubungin elu kalo elunya gak keberatan.. hehehe… ok… I really do care for u…



damai di bumi damai di hati...



 

Kamis, 17 Oktober 2013

repost: debat dari mahasiswa yang gak banyak baca

belakangan banyak beredar versi debat tentang keberadaan Tuhan. di akhir debat ditulis bahwa mahasiswa tersebut adalah Albert Einstein. Nah ini juga versi debat yang dikembangkan untuk menanggapi debat tersebut, yang jauh lebih berisi tentunya bukan sekedar profesor yang gelagepan nanggepin pertanyaan mahasiswa.hehehehe... cekidot

ALKISAH, seorang profesor filsafat menantang mahasiswanya: “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”
Seorang mahasiswa menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.
“Tuhan menciptakan semuanya?”, tanya professor sekali lagi.
“Ya, Pak, semuanya”, kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab pernyataan professor tersebut.

Seorang mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si professor, “itulah inti dari diskurus filsafat.”

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Tentu saja,” ungkap si professor. Raut muka si professor tidak berubah karena ia sudah mendengar argumen buruk seperti ini berulang kali.

Si murid menanggapi, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Sang professor pun menjawab dengan tegas: “Kamu ingat bab mengenai kesesatan semantik dalam bukumu?”

Si murid tampak bingung.

“Biar saya ulangi secara singkat. “Panas” dan “dingin” adalah istilah subjektif. Menurut John Locke, keduanya merupakan contoh “kualitas sekunder”. Kualitas sekunder merujuk kepada bagaimana kita merasakan suatu fenomena yang memang ada, dan dalam kasus ini pergerakan partikel atomik. Istilah “dingin” dan “panas” merujuk kepada interaksi antara sistem saraf manusia dengan variasi kecepatan dalam partikel atomik di lingkungan. Jadi apa yang sesungguhnya ada adalah suhu… istilah “panas” dan “dingin” hanyalah istilah subjektif yang kita gunakan untuk menjelaskan pengalaman kita mengenai suhu.”

“Maka argumen Anda salah. Anda tidak membuktikan bahwa “dingin” itu tidak ada, atau bahwa “dingin” ada tanpa status ontologis, apa yang Anda lakukan adalah menunjukkan bahwa “dingin” adalah istilah subjektif. Hapuskanlah konsep subjektif tersebut, dan suhu yang kita sebut “dingin” akan tetap ada. Menghapuskan istilah yang kita gunakan untuk merujuk kepada suatu fenomena tidak menghapuskan keberadaan fenomena tersebut.”

Murid: (agak shock) “Uh… oke… em, apakah gelap itu ada?”

Professor: “Anda masih mengulangi kesesatan logika yang sama, hanya kualitas sekundernya yang diganti.”

Murid: “Jadi menurut professor kegelapan itu ada?”

Professor: “Apa yang saya katakan adalah bahwa Anda mengulangi kesesatan yang sama. “Kegelapan” adalah kualitas sekunder.”

Murid: “Professor salah lagi. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. “Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Professor: “Gelap dan terang” adalah istilah subjektif yang kita gunakan untuk mendeskripsikan bagaimana manusia mengukur foton atau partikel dasar cahaya secara visual. Foton itu memang ada, sementara “gelap” dan “terang” hanyalah penilaian subjektif kita… yang sekali lagi terkait dengan interaksi antara sistem saraf manusia dengan fenomena alam yang lain, yaitu foton. Jadi, sekali lagi, hapuskanlah istilah subjektif itu dan foton akan tetap ada. Jika manusia menyebut “foton sebanyak x” sebagai “gelap” sementara kucing menyebutnya “cukup terang untukku”, foton sebanyak x yang kita sebut sebagai “gelap” tetap ada, dan akan tetap akan ada walaupun kita tidak menyebutnya gelap. Sudah paham, atau masih kurang jelas?”

Sang murid tampak tercengang.  Sang professor berkata, “Tampaknya Anda masih bingung dengan kesesatan dalam argumen Anda. Tapi silakan lanjutkan, mungkin Anda akan paham.”

Sang murid berkata, “Professor mengajar dengan dualitas. Professor berargumen tentang adanya kehidupan lalu mengajar tentang adanya kematian, adanya Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat. Professor memandang Tuhan sebagai sesuatu yang dapat kita ukur.”

Professor langsung memotong, “Berhati-hatilah. Jika Anda menempatkan Tuhan di luar jangkauan nalar, logika dan sains dan membuatnya “tak terukur”, maka yang tersisa hanyalah misteri yang Anda buat sendiri. Jadi jika Anda menggunakan dalih bahwa Tuhan ada di luar jangkauan untuk menyelesaikan masalah, Anda juga tak bisa mengatakan bahwa Tuhan Anda bermoral. Bahkan Anda tak bisa menyebutnya sebagai apapun kecuali tak terukur. Jadi solusi Anda tidak ada bedanya dengan membersihkan ketombe dengan memangkas rambut.”

Murid tersebut tercengang, namun tetap berusaha melanjutkan, “Professor, sains bahkan tidak dapat menjelaskan sebuah pemikiran. Ilmu ini memang menggunakan listrik dan magnet, tetapi tidak pernah seorangpun yang melihat atau benar-benar memahami salah satunya..”

Professor: “Anda mengatakan bahwa sains tak bisa menjelaskan pikiran. Saya sendiri kurang paham apa yang Anda maksud. Apakah Anda mencoba mengatakan bahwa masih banyak misteri dalam neurosains?”

Murid: “Begitulah.”

“Dan bahwa pikiran, listrik dan magnetisme itu kita anggap ada walaupun tak pernah kita lihat?”

“Benar!”

Sang professor tersenyum dan menjawab, “Bukalah kembali bukumu mengenai kesesatanfalse presumption. Perhatikan bab “kesalahan kategoris.” Kalau Anda pernah membacanya, Anda akan ingat bahwa kesalahan kategoris adalah saat Anda menggunakan tolak ukur yang salah untuk suatu entitas, misalnya menanyakan warna dari suara. Meminta seseorang melihat magnetisme secara langsung merupakan kesalahan kategoris.”

“Namun, masih ada kesalahan lain dalam argumen Anda. Anda berasumsi bahwa empirisisme atau bahkan sains hanya didasarkan kepada pengamatan langsung. Ini tidak tepat. Penglihatan bukanlah satu-satunya cara untuk memahami dunia, dan sains juga bukan ilmu yang mempelajari apa yang kita lihat. Kita dapat menggunakan indera lain untuk melacak suatu fenomena. Dan kita juga dapat mempelajari pengaruh fenomena tersebut terhadap dunia.”

“Lebih lagi, Anda kembali melakukan kesalahan dengan menyatakan bahwa karena sains itu belum lengkap berarti Tuhan itu ada. Mungkin Anda perlu mempelajari kembali kesesatan “argumentum ad ignoratiam” atau argumen dari ketidaktahuan.”

“Dan juga, seperti yang dikatakan oleh Neil deGrasse Tyson, gunakanlah contoh yang lebih baik karena sains sudah mampu menjelaskan bagaimana pikiran terbentuk dan bahkan Maxwell sudah lama menggabungkan elektrisme dan magnetisme menjadi elektromagnetisme. Contoh yang lebih baik itu misalnya materi gelap yang membuat perluasan alam semesta menjadi begitu cepat. Fisikawan tak bisa menjawab itu, dan mungkin Anda akan mengatakan jawabannya Tuhan. Namun dengan begitu, Anda justru sedang menyusutkan Tuhan. Anda melakukan kesesatan ad ignoratiam bahwa yang belum dijelaskan sains itu adalah keajaiban Tuhan, dan itu berarti Anda menempatkan Tuhan untuk mengisi gap dalam sains. Nah, dahulu manusia juga tak mampu menjawab mengapa hujan terbentuk atau mengapa gunung meletus, dan orang-orang dulu menyebutnya karena Tuhan. Kini kita sudah memahami hujan dan gunung meletus, begitu pula pikiran, listrik dan magnetisme, dan ke depannya materi gelap juga mungkin akan kita pahami. Dengan begitu Tuhan yang mengisi gap pun terus menciut.”

“Masih ada yang mau ditambahkan? Apakah penjelasan saya sudah cukup jelas?”

Sang murid tampak bingung dan mencoba melakukan ad nauseam, “Em…  kembali ke diskusi awal kita. Untuk menilai kematian sebagai kondisi yang berlawanan dengan kehidupan sama saja dengan melupakan fakta bahwa kematian tidak bisa muncul sebagai suatu hal yang substantif. Kematian bukanlah kontradiksi dari hidup, hanya ketiadaan kehidupan saja.”

Professor pun berkata, “Apakah Anda jatuh cinta dengan kesesatan kualitas sekunder? Lagi-lagi Anda melakukan kesalahan yang sama.” “Kematian” dan “kehidupan” adalah istilah subjektif yang kita gunakan untuk menjelaskan fenomena keadaan-keadaan biologis. Menghapuskan istilah subjektif kematian tidak menghapuskan keberadaan kematian.

Si murid pun mencoba mengalihkan pembicaraan, “Apakah imoralitas itu ada?”

Si professor menggelengkan kepalanya dan berkata, “Keledai pun tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama. Ada yang masih kurang jelas, atau perlu saya ulangi lagi?”

Sang murid yang terus berusaha menjustifikasi kepercayaannya berkata, “Begini.. imoralitas itu adalah ketiadaan moralitas. Apakah ketidakadilan itu ada? Tidak. Ketidakadilan adalah ketiadaan keadilan. Apakah kejahatan itu ada? Bukankah kejahatan itu ketiadaan kebaikan?”

Sang professor menanggapi, “Jadi, jika seseorang membunuh ibumu malam ini, tidak terjadi apa-apa? Hanya ada ketiadaan moralitas di rumah Anda? Tunggu… dia tidak mati… cuma ketiadaan hidup kan?”

Si murid berkata, “eh…”

“Sekarang sudah mengerti di mana salahnya?”, ujar sang professor, “Anda mencampur kualitas sekunder dengan fenomena. “Imoralitas” adalah istilah deskriptif untuk perilaku. Istilah tersebut bersifat sekunder, namun perilaku tetaplah ada. Jadi jika Anda menghapuskan kualitas sekunder itu, Anda tidak menghapuskan perilaku yang sesungguhnya terjadi. Dengan mengatakan imoralitas sebagai ketiadaan moralitas, Anda tidak menghapuskan keinginan atau perilaku imoral, tetapi hanya istilah subjektifnya. Begitu lho.”

Si murid masih kukuh, “Apakah professor pernah mengamati evolusi itu dengan mata professor sendiri?”

Sang professor sudah bosan mendengar argumen “pernah lihat angin tidak”.
“Evolusi itu bisa diamati karena hingga sekarang masih berlangsung. Misalnya, pada tahun 1971, beberapa kadal dari pulau Pod Kopiste di Kroasia dipindah ke pulau pod Mrcaru. Pulau Pod Kopiste tidak banyak tumbuhan sehingga memakan serangga, sementara di pulau Pod Mrcaru ada banyak tumbuhan. Setelah ditinggal selama beberapa dekade, ketika ditemukan kembali, kadal di pulau Pod Mrcaru mengalami proses evolusi. Kadal tersebut mengembangkan caecal valve, yaitu organ yang penting untuk mengolah selulosa dalam tumbuhan, yang sebelumnya tidak ada. Atau, jika Anda pergi ke laboratorium Richard Lenski di Amerika Serikat, Anda bisa saksikan sendiri bagaimana bakteri e coli yang sebelumnya tak bisa mengolah asam sitrat, karena evolusi dengan seleksi alam muncul e coli yang bisa mengolah asam sitrat.”

“Lagipula, Anda lagi-lagi terjeblos dalam kesesatan ad ignoratiam. Jika ingin konsisten dengan logika Anda, Anda akan mengatakan bahwa pohon tidak pernah tumbuh karena Anda tak pernah melihat langsung bagaimana pohon tumbuh. Lebih lagi, Anda kembali melakukan kesalahan dengan mengasumsikan bahwa sains itu hanya terdiri dari pengamatan langsung…. “

Si murid memotong, “Apakah ada dari kelas ini yang pernah melihat otak Profesor? Apakah ada orang yang pernah mendengar otak Profesor, merasakannya, menyentuhnya atau menciumnya? Tampaknya tak seorang pun pernah melakukannya. Jadi, menurut prosedur pengamatan, pengujian dan pembuktian yang disahkan, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa professor tidak memiliki otak. Dengan segala hormat, bagaimana kami dapat mempercayai pengajaran professor?”

Si professor tertawa dan menjawab, “Terima kasih sudah hadir di kelas ini sehingga saya bisa membenarkan kesalahan Anda walaupun Anda terus menerus mengulanginya. Sekali lagi, sains itu tidak terbatas kepada “melihat” sesuatu. Sains itu juga rasional. Kita dapat menyimpulkan berdasarkan bukti yang ada. Dan salah satu simpulan yang dapat saya tarik dengan mengamati perilaku Anda  hari ini adalah bahwa Anda telah membuang-buang uang karena tidak membaca buku logika yang sudah Anda beli. Jadi saya sarankan bacalah buku itu kembali dari halaman satu agar tidak terus menerus mengulangi kesalahan yang sama.”

- Dan murid itu adalah orang yang tidak banyak membaca.

Minggu, 06 Oktober 2013

self evaluating :menunggu

makanan sehat itu banyak gak enaknya.. (menurut gue)
gue gak suka sayur, belum lagi makanan hambar yang gak di kasih garam terlalu banyak, gula juga tidak terlalu banyak, sebaiknya dikukus bukan di goreng atau di bakar dan sebagainya.. gak suka deh.. menurut gue the more strong the taste the better.. hahahahaha... mati awet muda aja moga2...dan sepertinya buanyak juga yang mikir sama kayak gue...
makanya kebanyakan orang (menurut pengamatan gue) gak suka begitu dan memilih mengambil resiko makan makanan yang gak sehat tapi enaaaaaaakkk... sama kayak gue.. hahahahaha

lantas ini ape hubungannya sama menunggu???
well, lagi2 masih menurut gue, menunggu itu juga makanan tidak enak tapi sehat bagi jiwa.. banyak orang disekitar gue yang gue kenal, bener-bener bermasalah sama yang namanya menunggu.. gue juga sih kadang-kadang, tapi terus berusaha untuk gak begitu.. memang benar waktu adalah hal yang berharga yang gak akan bisa diambil kembali dan banyak urusan yang jadi terbengkalai gara2 harus menunggu hal lain. tapi gak buat gue (well tergantung kondisinya sih kalo urgent banget ya sebel juga). mungkin buat banyak orang menunggu itu sia2 tapi seperti prinsip idup yang gue pegang adalah gak ada hal yang sia-sia di dunia ini.. buat yang udah pernah nonton karate kid, di sana mister han bilang kalo wanita yang lagi kungfu itu "stand still" sehingga bisa mengontrol ular buat ngikutin yang dia mau.. and si bocah tanya, "she control it by doing nothing?" dan mister han bilang "doing nothing" dan "stand still" adalah hal yang berbeda.. well itu juga menurut gue...
apa mungkin karena gua adalah orang yang kuliah di psikologi sehingga udah biasa banget ngamati orang. menurut gue kehidupan sehari-hari manusia itu menarik (BANGET) jadi selalu ada pelajaran baru, hal baru yang gua liat, hal mengejutkan, seru, unik, yang bisa gue dapet kalo gue menunggu.. gak worthed? itu menurut elo, tapi seperti yang gue bilang di dunia ini gak ada yang sia2, dan menurut gue itu worthed banget.. hahahahaha
gue suka ngamatin orang, melihat tingkah polah orang sekitar, menerka2 apa yang lagi dipikirin orang yang ini, yang itu pokoknya menarik lah... dan menurut gue banyak banget kesempatan yang bisa kita raih kalo aja kita bisa lebih sabar nunggu.
bahkan setelah lama menunggu  ternyata gak dapet apa yang gue tunggu?
well yeesss!! menurut gue itu tetep gak sia2.. setidaknya hikmah yang gue dapet adalah bahwa orang/benda yang gua tunggu ternyata tidak layak, sehingga gue belajar bahwa di kemudian hari jika berhubungan dengan hal yang sama tidak perlu repot2 menghabiskan waktu atau paling gak gue tau karakter seseorang yang tidak bisa menghargai orang lain yang sudah menghabiskan waktunya untuk menunggu dia.. simple kan?karena pada dasarnya kalau kita menunggu posibilitas tetap 50:50 dan buat saya itu cukup..50% of something better than 100% of nothing..

learn to wait and you'll learn balance, respect, patient and you learn the world...




















damai di bumi damai di hati..^,^

Selasa, 01 Oktober 2013

well it's super silly....... but i miss u.......

do you ever miss someone you had never met? (well not exactly never, but i do never met that person since we became close *i know, irony..*)
do you ever feel like you can concentrate on anything you do since you spending a lot of your time thinking about that person?
do you ever worried about one person so much that it hurts?
do you ever hated someone so much just because they making you won't be able again to communicate to the person you never met?
do you ever spending time writing blog about the person you never met but missed so much?
do you ever thinking of doing irrational action like going out of town to meet the person you have never met just to apologize and say that you missed that person so much?
do you ever caught yourself doing nothing but thinking everything you gonna say when you met that person, or even imagining hugging him so tight?

well....
i do, i do, i do, i do, i do,,,,
i miss that person so much even though i never met...
i can't concentrate on anything i do just because i spending too much of my time worrying about that person.. i become super clumsy, even more clumsy than i did before since i can't focus on anything.. the only thing i can think of is that person..
i thinking and missing that person so much till it hurts and i don't care.. i cry, i bleed and still not change the fact that i missed that person...
i hate whatever, whoever, makes me won't be able to talk to that person again or even to know that that person was fine and healthy and have a happy life...
i (as you can see now) writing about that person since i frustrating by the fact that i never met that person yet i missed that person this much and keep wondering will that person will ever forgive me...
i even think of doing something irrational.. i want to go after that person, just go to simply say i really really sorry for everything i do, everything that i put that person through, and i know even though i don't deserve a forgiveness from that person i still want to say that i missed and always be there for that person whenever that person need me..
and yes i repeated my imagination of saying a lot of things to that person.. and i mean A LOT!! and i imagining that, that person will forgive me and hugging me super super tight and just by thinking that i cry... OMG...
i know that sound super crazy, irrational, sound really desperate but that is how i feel..
I'M SO SO SO SORRY....

well it's super silly......... but i miss u.......... so much....


Selasa, 03 September 2013

sorry...super sorry...

okeeeee jadi begini.. saya nulis tentang ini karena saat ini ada teman saya *sebut saja parjo-bukan nama sebenarnya* yang sedang sakit hati pada saya..
jujuuuur saya sendiri gak tau kenapa... bukan berarti saya gak ngerasa salah, saya justru gudangnya salah tapi saya bingung karena dia gak mau ngasih tau saya dimana letak kesalahan saya, sebelah mana yang salah..
saya bingung apa ada kata2 saya yang tidak sengaja saya ucapkan menyinggung dia? atau ada perilaku saya yang tidak berkenan buat dia? atau ada hal lain justru diluar sepengetahuan saya terjadi kemudian bikin dia sakit hati, saya gak tau.. yang bikin bingung adalah saya merasa tidak ada yang salah dengan kami.. sebelum saya merasa ada perubahan perilaku parjo dan ada yang mengganjal dan bikin feeling saya gak enak, saya dan parjo biasa2 aja, ejek2an, komen2an di fb,seru2an, whatsapp an, sms an.. pokoknya seru deh, nah suatu hari saya lupa persisnya hari apa tiba2 parjo jadi dingin *kulkas kali dingin*, menjawab seperlunya, menjaga jarak, intinya sudah gak seseru sebelumnya walaupun masih baik hati tentunya.. semula saya kira karena dia ada masalah keluarga atau ada masalah intern yang tidak ada hubungannya dengan saya.. tapi semakin hari, feeling saya makin gak enak bahwa perubahan itu ada hubungannya dengan saya..dan saya konfirmasi ternyata benaaaaarrrrrrr!!!!

rasanya ada orang yang sakit hati sama kita tapi orangnya gak mau bilang kenapanya ituuuu bikin rasa bersalaaaah yang malah super super besar dibanding ke gep nyolong ayam trus di giring ke polsek...*e sumpeh ini bukan pengalaman gue, cuma ilustrasi aja buat perbandingan*..
apalagi kalo orang itu segitu baik hatinya bilang udah gak pa2 biasa kok, udah biasa diginiin... itu malah bikin frustasi karena udah kita berbuat salah orangnya gak mau bilang salahnya apa, disaat kita udah super2 guilty gitu eeehhh orangnya masih berkenan menganggap itu biasa pula... huaaaaaaa...... ya Tuhan gak seharusnya da orang yang ngerasa udah biasa sakit hati dan saya bener2 gak mau jadi penyebab parjo sakit hati.. pengen bunuh diri deh.. rasanya kayak mending dimaki2, di pukulin sedemikian rupa tapi saya bisa tau salah saya di mana, sebabnya sebenarnya apa, kudu ngapain, gimana nanggepinnya dsb.. sekalian bisa instrospeksi juga tentunya..

well apapun itu yang sudah terjadi, gak bisa saya kembalikan semua sakit hatinya dia.. kewajiban saya yang ada sekarang dan bisa saya lakukan adalah minta maaf...

I'M SO SORRY...
I'M SO SORRY FOR EVERYTHING I'VE DONE OR I'VE SAID THAT MIGHT HURTING YOU
I REALLY REALLY SORRY
I NEVER DO THAT ON PURPOSE AND TRY TO NEVER WILL
I STILL HOPE U TELL ME WHERE DID I DO WRONG SINCE YOU DON'T DESERVE IT, WHAT YOU BEEN THROUGH IS ENOUGH AND I NEVER WANT TO ADD ANOTHER MISERY AND CAUSE YOU PAIN..NEVER..
ONCE AGAIN I'M SORRY FOR BEING SUCH AN ASSHOLE AND HOPE YOU WILL FORGIVE ME AND WE CAN BE LIKE WE USE TO BE..
SORRY.. SORRY.. SORRY..

Rabu, 21 Agustus 2013

komunikasi..

beberapa minggu lalu gue selese mbaca buku craving beauty by Nalini Singh.. buat yang gak tau tampang bukunya cekidot di samping ini... covernya mengundang? emang ini bukunya rada semi sih, tapi gak banget2 kok.. yg bilang gak mengundang? ~ berarti emang pikiran gue aja yang mesum or emang elo2nya aja yang kelewat frigid, ngahahahaha~
ceritanya?
adalah tentang putri dari timur tengah yang canteeeekk anak syekh kaya raya yang dijodohkan sama orang kaya raya juga dari Amerika. si putri pertamanya benci karena si om amerika gak berusaha pdkt tapi langsung ngelamar ke ayahnya. dia mikir kalo si om amerika cuma suka sama bodynya aja. padahal si om amerika beneran suka tapi emang sama ayahnya tu cewe gak dibolehin buat pacaran. kalo mau harus nikah. dan akhirnya nikah trus di bawa ke amerika. di amerika akhirnya mulai jatuh cinta dan ya udah gitu deh inti critanya.. huahahahaha... sangat picisan... yoaaaaa, gue bacanya aja rada2 geli2 gimana gitu.. tapi intinya sebenernya bukan ini yang mau gue bahas, kalo cinta2annya mah ya gitu2 aja dari jaman jebot..
yang pengen dibahas adalah KOMUNIKASI..
di dalem buku itu, si om amerika dan si putri datang dari dua budaya yang sangat-sangat berbeda. dan di awal cerita komunikasi mereka sangat-sangat buruk. tapppiiiiiii... sekarang masa iya tinggal serumah rela aja diem2an seumur hidup. akhirnya mereka mampu berkomunikasi. pelan2 tapi pasti. banyak hal dalam satu kondisi yang satu mikir apa dan satunya mikir apa dan itu sangat bertolak belakang satu sama lain dan jadi konflik karena yang satu dan yang lain merasa tidak dimengerti oleh pasangannya dan itu akhirnya mereka komunikasikan daaaaannn Voilaa...mereka live happy ever after... *hujan bungaa, kupu2 beterbangan*

sebenernya semua pasangan percintaan akan berhasil kalo mampu mengkomunikasikan apa yang mereka pikirin dan  rasain ke pasangannya. walau terkesan sepele ternyata buat orang lain bisa jadi sangat tidak sepele lho..jadi bisa sepakat, lega bisa menyampaikan uneg2, bisa sama2 cari solusi, bisa sharing, bisaaaaaaaaaa.. banyak deh, yang pasti intinya adalah tidak membiarkan masalah tertentu berlarut2.

hal yang gagal dikomunikasikan nantinya bikin sakit hati, salah persepsi dan sebagainya yang kalo terus menumpuk akan jadi bumerang untuk hubungan tersebut.. dari sini juga bisa ngeliat tingkat harapan hidup ~kuciiing kaleee~ dari hubungan itu sendiri andai komunikasi yang sudah beberapa kali coba dibangun tak kunjung berhasil juga ya sudah berarti hubungan itu sudah tidak lagi kondusif, ndak faedah dan ndak adekuat *mimisan gara2 bahasanya ketinggian*, a.k.h.i.r.i.l.a.h....


Senin, 19 Agustus 2013

labelling akuu..

LABELLING>> Merupakan tindakan yang termasuk tindakan semena-mena dengan memberikan cap khusus terhadap sesuatu atau seseorang, kebanyakan labelling biasanya bersifat negatif meskipun terkadang ada juga yang melabel dengan predikat positif *dan kadang menimbulkan beban tersendiri bagi yg dilabel dan memberi perasaan takut mengecewakan*
Aih, rempong ya jadi manusia…. dilabel negatif, terguris hati. Dilabel positif, terbebani~
Memang mungkin seharusnya pelabelan itu dilarang ae ya buat manusia…tapi apa daya? Semakin dilarang semakin menantang #LHA?!!
Gimana se contoh labelling?

Respon yang seringkali kutemui tiap kali ada yang bertanya kuliah dimana adalah sebagai berikut…
Q=Questen; A=Anserrr (bahasa inggris cap tugu pahlawan)

Q: Kuliah dimana?
A: Di Unair tante…
Q: Waaaaaah, pinter ya berartiiii!! *ucapkan dengan nada kagum*
Syalalalalala dubidubidum~ saya pinteeeeeeer sodara sodaraaaaa!!!!! Cuma gara2 Unair!!! Thank’s to Unair, yang membuat saya pintar hanya dengan mengucapkan namanya... ngahahahaha.. Tau gitu, dari dulu-dulu aja aku sebutin nama Unair biar aku jadi pinter

Q: Mau kemana?
A: Unair~
Q: Uwaaaaah!!!! Pinteeeernyaaaa

. . . . .

Q: Umur berapa?
A: Unair dong~
Q: Luar biasaaaaa!!! Pintar sekaliiii~

. . . . . .

Q: Mana mamamu?
A: Unair laaah…
Q: SUPEEEER!!! Kau pasti jenius naaak!!!

Gitu skenarionya, bagus ga? Huahahahahahahahaha~
Duh, gak semualah yg almamaternya Unair iku pinter *no offense, ada gueeeh~*
Aku panda imut nan malas buktinya!! Aku masuk standart operasional, lulus aja 6 tahun *APAAAH???*…gak pinter, *pinter sih kata orang2 cuma pemalas ~ story of panda* tapi ya gak begok2 banget~ agak lemot iya, tapi tapi tapi. . . . .yah, begitulah
Tolonglah, jangan terlalu berlebihan menilai kami berdasarkan satu kata sakti yang keluar dari mulut kami…
Apalagi kalok aku mengeluarkan kata sakti nomer 2, PSIKOLOGI

Uwiiiih, makin dahsyat reaksinyaaa *langsung nari cuci-peres-jemur*
Q: Kuliah dimana?
A: Unair, tante…
Q: Waaaah, pasti pinter ya!! Jurusan Apa?
A: Psikologi…
Q: Waaaah, bisa liat saya dong berarti!!!
Duuuuuuh!!! Yo isoklaaah!!! Mbok pikir aku butaaaaa.....
Aku sampek kepikiran buat nyelupin muka ke kobokan biar reaksinya jadi “wah, anak psikologi ya…yang suka nyelupin muka ke kobokan itu?” *tableflip*

Kadang aku mikir jawaban yg pas buat pertanyaan epic tersebut…
Q: Kuliah jurusan apa?
A: Psikologi
Q: Waaaah, bisa liat saya dong berarti??!!
A: Ndak, saya bisanya jalan di atas air…*facepalm*


Kenapa cobak?

Haduuuuuh~

Kenapa se??
Gak ada ta sosialisasi pemahaman jurusan yg benar untuk masyarakat? Yang terjamin dan terpercaya gitu lho =___=

ada hikmah dibalik segalanyaaa...

barusan nonton serial film HOUSE yang episodeee...... er.... lupaaaa episode berapaaaa... ngahahahahahaha *guomik caaak* aku ceritain aja inti ceritanya... oh iya sebelumnya, film house itu adalah film tentang kedokteran gitu yang jalan ceritanya mbuleet aja seputaran penyakit (mosok yo cerita dokter muternya di masakan...-_____-) tapi keren kok gak mboseni...
ceritanya yang aku tonton itu adalah tentang 6 bayi di rumah sakit yang baru lahirnya sehat walafiat tapi trus mengalami penyakit aneh setelah beberapa saat berada di ruang rawat bayi.. pihak rumah sakitnya khawatir kalau itu wabah mulai mengadakan investigasi ke seluruh bagian yang berkaitan sama bayi itu.. setelah diperiksa tempat tidur, ruangan, selimut, ruang bersalin, sampek dokter yang menangani persalinan ternyata gak ada kesamaan yang mengindikasikan dari manakah asal mula penyakit para bayi2 nan imut ini *jeng.. jeng...jeng..jeeeeengggg!!! dan misteripun di mulai*





ternyata asalnya adalah penyakit biasa yang gejalanya semacam flu cuma beda nama yaitu echovirus-11.. nah kenapa dengan penyakit ini?? sebenernya gak ada apa2 itu virus yang umum dan bisa kena ke siapa aje.. yang jadi masalah justru para emak2 bayi2 ini belum ada sebijipun yang pernah kena virus ini.. nah antibodi bayi itu pada dasarnya nurun dari ibunya jadi semakin banyak penyakit yang pernah diderita sang ibu dan sembuh tentunya maka akan menghasilkan antibodi yang nantinya akan nurun ke sang bayi yang penting untuk melindungi bayi terutama dari jaman bayi itu awal2 lahirrr *tepuk tangaaaaannnn* nah karena gak ada satu bayipun yang punya antibodi ini makanya mereka sakit dan dampaknya ke bayi baru lahir udah pasti kesian lebih dari orang dewasa..

hikmah dari nonton pilem ini adalaaaahhh.... gue seriiing banget didatengin penyakit... hahahahaha *penyakitan kok bangga* cacar? udaah... campak? udaah... tipes?? udah.. paru2 bengkak? udaaah.. DBD? udaaah... infeksi usus? udaaah.. infeksi saluran kencing? udaah... randang tenggorokan gara2 amandel? udah juga... bahkan penyakit sepele semacam demam, ingusan, batuk, pusing, sesak napas gara2 alergi debu or pilek ( ini gak sepele ding kalo lagi parah), maag juga udah sering...
laluuuuuuuu apakah ini pertanda bahwa anak gue ntar sehat walafiat gak pernah sakit dan jadi manusia super yang punya antibodi luar biasa?? #halaaah

hahahaha

Rabu, 14 Agustus 2013

perhatian

rata2 orang menjalin hubungan entah formatnya pdkt, pacaran, ttm, hts, temen deket, "adek kakak"an, sobatan, suami istri selalu melakukan hal umum berbentuk sms seperti di bawah ini..
1. udah makan?, makan apa?, jam berapa? jgn lupa makan trus mandi trus ganti baju trus berangkat
2. udah bangun?, udah mandi?, cepetan siap2
3. lagi di mana?, udah pulang?, pulang jam berapa?
4. ngapain aja seharian?, sama siapa aja? kemana aja seharian gak ada kabarnya?
5. udah minum obat? udah baikan? gak ke dokter? di jaga makannya, makan yang banyak biar cepet sembuh, buaruan makan trus minum obat (kalo lagi sakit)
6. udah ke gereja? (untuk yang kristen), udah sholat? (untuk yang islam), jgn lupa berdoa
7. met bobo, met malem, met pagi, met mimpi indah, good nite, ati2 di jalan, jangan ngebut2 dsb
8. icon smile, icon cium, ikon ketawa ngakak, ikon nangis, ikon love dsb

kalo dipikir-pikir kita ini sudah dewasa (umurnya) seharusnya sudah bukan porsinya lagi diingatkan seperti itu, karena semua itu sudah tanggung jawab dan sebagiannya lagi rutinitas yang sudah umum kita lakukan dengan atau tanpa 'reminder' tersebut sebelumnya. pun ada satu yang terlewatkan tidak masalah (beberapa sih)... dosen saya saja pernah bilang, "heran ya anak muda pacaran itu, makan ditanyain, mandi di tanyain, telat sms dikerecokin ntar jangan2 buang air juga di tanyain udah berapa kali, udah disiram apa belum.. repot amat orang udah gede juga.. ngapain diingetin makan, dia gak makan juga ntar kelaperan sendiri."
hahaha.. skeptis banget yak, tapi belum tentu juga dia dulu jaman pacarannya gak begitu or gak berbunga2 kalo digituin...palingan gitu jugaaa..
*todongin pisau* bilang iyaa bu, bilang iyaaa,,,

tapiiiiiiiiiiiiiiii.....

bener kata orang2 pinter, "there is a child in every adult body" nyang artinyeee ada sisi anak-anak dalam diri setiap kita. Faktanya walaupun kita udah dewasa, perhatian yang terkesan remeh begitu ternyata sama sekali tidak remeh sodara... bukan kita kekanak-kanakan tapi lebih kepada kebermaknaan diri..
saat ada orang yang ngasi perhatian seperti yang tersebut di atas pasti rasanya bahagiaaaaa (banget) atau minimal senyum2 sendiri laaah..., sadar bahwa dalam dunia yang segini buesarnyaaa, kita yang kecil ini bisa menjadi "center" atau pusat perhatian seseorang atau paling enggak minimal ada di pikiran seseorang dan ada seseorang yang memasukkan 'kudu-ngingetin-ini-itunya-dia' dalam list rutinitas dan kebiasaannya bahkan kadang disaat orang tersebut belum melakukan hal yang justru di ingatkan pada kita dan memprioritaskan untuk mengingatkan kita dulu..
kita sendiri bahkan jadi "sengaja" melalaikan tanggung jawab dan rutinitas kita sendiri kalo aja belum di "reminder" itu karena kita juga sudah menganggap reminder tesebut habitual yang kalo belum ada itu ya belum waktunya melakukan atau yaaa hanya biar seru aja kalo sang reminder ngomel2 or sewot and kita makin happy and makin berasa bermakna, berharga, diperhatiiiin...*iya apa iyaaa??*
tidak dipungkiri kadang mungkin rasanya ribet, sebel apabila kalau kita sedang sibuk tapi harus mengingatkan seseorang karena sudah keiasaan jadi ngganjel kalo gak dilakukan atau kita yang di ingatkan untuk melakukan sesuatu.. tapi percayalah wahai pemirsaaa... banyakan bahagianya kok dari pada sebelnya dan kita bakal kehilangaaaan banget andaikata 'reminder2' itu sampai gak ada...
menurut lo pada ini cuma curhatan gue aja?? SO WHAT??!! -tapi emang iya sih-
Tapi saya yakin anda semua pernah mengalaminya entah dari orang tua, temen, temen deket, pacar, sodara, suami/istri bahkan selingkuhan *cari temen*
jadiiiii....
spread our love, beri perhatian remeh-tapi-tak-remeh sebanyak-banyaknya untuk keluarga, temen, pacar, sahabat bahkan musuh.. karena hidup terlalu singkat untuk membencii...

damai di bumi damai di hati... ^,^



Rabu, 08 Mei 2013

menikah atau tidak menikah?



MENIKAH…
Satu kata yang bikin bulu kuduk saya merinding setiap denger…
Ssebagai wanita saya juga ingin menikah, punya anak, memiliki pasangan hidup yang akan mendampingi mengarungi kehidupan bahtera rumah tangga hingga mati..#cieeeh
agama manapun sendiri menganjurkan umatnya untuk memiliki pasangan. tapi di satu sisi saya ngeri dengan konsep pernikahan..kenapa begitu?
  1. Menurut saya pernikahan adalah satu langkah besar dalam hidup seseorang yang bukan cuma membutuhkan komitmen tapi juga determinasi untuk konsisten menjalankan komitmen itu seumur hidup.. banyak sekali orang di sekitar saya yang gagal membuktikan itu di dalam pernikahan mereka yang membuat saya makin ngeri.. alasan yang mungkin terdengar klise tapi itulah yang saya alami, coba cari jumlah pernikahan yang berbuntut perceraian.. itu yang terpublikasi belum yang undercover.. kenapa saya ngeri, karena tuntutan untuk komitmen itu merupakan tanggung jawab kedua pihak, bagaimana kalau ternyata pasangan saya tidak memiliki determinasi sebesar itu atau malah saya yang tidak mampu memiliki determinasi sebesar itu.buyaaarr...
  2. Masalah lain lagi perkara kesetiaan. Tidak dipungkiri bahwa menikah membuat kita ”terjebak” dengan orang yang sama baik dengan kelebihan maupun kekurangannya. Non reversible. Non returnable (lu kate barang bisa di balikin). Kekurangan yang tidak mampu untuk dikompromikan percaya tidak percaya nantinya akan menghasilkan masalah besar dalam pernikahan.. yang mungkin menghasilkan kejenuhan.. kejenuhan ini yang kemudian mendorong pasangan untuk mencari tambatan hati lain. Saya tidak ingin dan selamanya tidak akan ingin untuk diduakan. Namun apa jaminan untuk itu? Tidak ada. Kita baru akan mengetahui itu setelah menikah.. lantas bagaimana kalau kita sudah membuang waktu dan usaha kita untuk membangun sesuatu yang sia-sia, sementara kekurangan yang dimaksud itu sendiri tidak ada tolak ukur yang pasti..
  3. saya bahkan belum mampu bertanggung jawab pada diri saya sendiri, bagaimana saya bisa bertanggung jawab kepada suami dan anak-anak saya nantinya. Di satu sisi saya tidak ingin di cap sebagai ibu yang buruk atau istri yang buruk, saya ingin membahagiakan suami dan anak2 saya, di satu sisi saya belum siap dengan semua tanggung jawab tersebut.
  4. saya ingin berkarir, saya ingin bekerja, menghasilkan uang agar bisa membahagiakan kedua orang tua saya, membahagiakan saya sendiri dan mungkin mampu menyuport keuangan pada keluarga yang saya bentuk nantinya.. tapi ada pasangan yang tidak menghendaki pasangannya bekerja dan menginginkan pasangannya menjadi ibu rumah tangga.. saya ingin sekali bisa menghargai dan menuruti kemauan pasangan sebagai bentuk dedikasi dan pengorbanan pada keluarga saya namun tidak bisa di pugkiri saya juga tidak rela mengorbankan impian saya untuk memiliki karir yang bagus yang tentunya mendukung kehidupan yang baik pula. Saya tidak ingin keputusan yang diambil dengan enggan seperti ini menjadi bumerang ketika sudah menikah nanti..

ingat pernikahan, komitmen, kompromi, cinta, kesetiaan bukan cuma hiasan bibir yang manis diucapkan tapi juga HARUS bisa dibuktikan dalam pernikahan..


judging mbarai duso



Sebenarnya bukan masalah marah atau sakit hati tapi lebih kepada kecewa dan gak habis pikir yang ujungnya jadi marah dan sakit hati tentunya..
Jadi begini ceritanya.. saya dan teman saya berencana untuk berangkat ke ranu kumbolo, danau yang ada di semeru.. dan saya juga mengajak pacar saya.. ok saya sadar, personelnya cuma 3, dan tidak ada satupun di antara kami yang pernah ke sana, jadi kemungkinan kita akan meraba-raba buat ke sana.. tapi yang jadi permasalahan yang justru mengganjal di hati saya adalah bahwa pacar saya sangat-sangat tidak mau untuk berangkat ke sana dengan alasan tidak tahu jalan dan personil terlalu sedikit..
Entahlah.. saya yakin ini hanya berupa pemikiran buruk saya saja namun saya sangat heran.. beberapa bulan sebelum ini dia juga pergi ke Sempu tapi tanpa saya karena saya ada urusan ke Jambi dan dia tidak mempermasalahkan sama sekali.. rute yang jauh, barang bawaan yang banyak, masalah lutut yang udah lama dia alami, berangkat dengan angkutan umum.. ok saya paham, personil yang berangkat kala itu lebih banyak daripada sekarang dan sudah ada yang pernah berangkat ke sana, tapi kemudian lagi kita menyelipkan intermezzo untuk berangkat ke lawu.. dan dia tidak keberatan untuk berangkat padahal Lawu itu lebih tinggi posisinya dibandingkan ranu kumbolo.. ok lah dia setuju karena sudah pernah ke sana jadi sudah tahu medannya tapi dia juga belum pernah ke sana naik angkutan umum dan personilnya tetep 3.. yang satu lagi yang paling krusial, kemarin dia membelikan saya baju dengan mudahnya seolah-olah tidak ada pengeluaran urgent yang harus dia bayar tapi kemudian saldo ATM yang semula 8 juta sekian langsung kandas sisa 3 juta sekian.. sebelum ini dia sudah pernah menjanjikan akan berangkat ke sempu dari jaman jebot munduuuuurrr teruuuuussss....
Dari semuanya saya menarik kesimpulan atau prasangka lebih tepatnya, yaitu:
1. Dia sudah pernah bepergian naik angkutan umum sebelumnya tapi sekarang tidak mau
2. Dia tidak keberatan untuk jalan kaki jauh bahkan lebih jauh dari itu asal tidak tidak ke ranu kumbolo..
3. saldo langsung dihabiskan padahal jelas2 akan bepergian
4. dia tidak mau membantu saya sama sekali untuk mempersiapkan keperluan berangkat
5. dia bikin status yang sangat menyindir dan menempatkan saya pada posisi pacar yang tidak tau diri, tidak pernah mau mendengarkan pacarnya dan semaunya sendiri,gak pengertian dan stigma yang mungkin muncul lainnya..
6. kalo saya ngajak pergi adaaaaa aja alasannya..heran deh

Kesimpulan inti:
DIA TIDAK SUKA BEPERGIAN DENGAN SAYA..

sekian dan terima kasih


ps: dan ya benaaaar sekali, saya tidak jadi berangkat ke ranu kumbolo sodara2

Minggu, 14 April 2013

keep silent

ternyata apa yang kita pikir baik belum tentu diterima baik buat semua orang....
apa yang kita pikir biasa bisa jadi sangat berlebihan menurut orang....
dan sebaliknya di waktu kita menganggap sesuatu itu penting ternyata juga bisa aja ditanggepin biasa aja ma orang...
mungkin itu namanya manusia...
gak ada yang sama n gak bakal ada... mungkin mirip tapi juga ya gitu, pasti tetep ada beda mencolok juga..dan kita juga gak bisa ngarepin orang buat jadi yang kita mau...
tapi justru yang harus kita lakuin adalah ngehargain orang...
bahwa tiap orang itu beda... tapi justru perbedaan itu yang bikin hidup jadi berwarna...
individual differences kalo bahasa kerennya....

makanya mulai sekarang berkomit sama diri sendiri.. jaga mulut, jaga bicara... some things are better left unspoken... hurt but true...

notes about my dearest friend


it's actually a note that i wrote on fb about my dearest friend who died with her fiance in motorcycle accident on October 2011... i know its been over a year but i miss him so much so i decide to share it on my blog as a memorial.. and since his birthday is just passed.. raise your glass for my friend Rendra Pranadipa Tofani

d kostku..
kau datang di satu siang.. langsung masuk tanpa mengetuk pintu...
melihatku masih tidur dengan nikmat..
aq bangun dengan terkejut karena tiba2 kau berteriak "leh sek turu" (leh masih tidur)..
kau langsung menghempaskan badan di tempat tidur.. "ngelak Des, ayo tuku kfc, mocca float.."(haus des, ayo beli kfc, mocca float)..
aq berniat kembali tidur.. "sek talah cung, panas iku lho"
kau langsung cemberut.. "yo justru karna iku Des..!!"

aq tiba2 terbangun dan berteriak ke arahmu.. "he pashminaku ojok di lunggui, kaet tuku durung tak gae iku" (he pashminaku jangan diduduki, baru beli belum pernah kupakai itu)
kau langsung mengambil pashmina dan melihat dengan serius.."opo iku pashmina? gombal iki a?" (apa itu pashmina? kain gombal ini ta?)
aq langsung merebutnya dari tanganmu.. "enake gombal.. pashmina iku selendang, biasae jadi kerudung pisan"
alismu langsung berkerut.."g onok maneh selain werno ireng? poleh koyok gombal ngene?" (g ada warna laen selain warna item? jadi mirip sama kain gombal gini)
aq langsung cemberut.."gombal, gombal... item itu seksi tau!"
kau langsung tertawa.."seksi opone, horor iyo"(seksi apanya, horor iya)
aq.. "yo gppo seksi dan misterius, hahaha"
kau.."oiyo bener2 fungsine ganda iso d gae harian iso d gae ngelayat pisan" (oiya bener2, fungsinya ganda bida di pakai harian bisa buat ngelayat)
aq.."sialan!"

kamu ternyata bener cung, ini bener2 horor.. horor yg mungkin menghantui selamanya.. pashmina yg kita ributkan akhirnya ku pakai untuk pertama kalinya untuk melepas kepergianmu.. rasanya masih seperti mimpi.. bahkan ketika aq memandang jenazahmu yang terbujur kaku, aq masih merasa bahwa kau bernafas dan aq membayangkan kau terbangun, tertawa dan berkata kalo kami semua berhasil kau kerjai...

tapi aq yakin kau sekarang pun tertawa...
tertawa melihat kami semua melakukan kekonyolan dan kebodohan yang kami lakukan dalam perilaku sehari2 kami, kawan-kawanmu dan mencibir sambil bilang "kapok, aq lho wes tenang saiki nang kene, enaaak.."
tertawa karena kau bersama dengan seorang wanita yang luar biasa yang ingin kaupinang
tertawa melihatku bingung mengotak-atik komputerku sambil berkata "makane belajar des, takok aq.. ket mbiyen ga pinter2.."(makanya belajar des, tanya aku.. dari dulu ga pinter2..)
tertawa karena hari warung tutup dan hari bank tutup sedunia
tertawa melihat sedapnya jus leci
tertawa karena sampai sekarang aku tidak jadi2 menirumu nonton kick andy demi dapet buku bagus gratisan
tertawa melihatku tidak punya teman debat tentang buku-buku
tertawa melihatku menangis baca kisah dua kamar
tertawa sambil geleng2 melihat ketidakwajaran antrian nasi sambel wonokromo
tertawa karena menyadari bahwa kau memiliki ibu yang luar biasa tegar dan kuat dalam menjalani hidup
tertawa, tertawa, tertawa ceria tanpa beban
tetap tertawa kawan, karena tawamu akan jadi pengingat kami betapa luar biasanya kau dan betapa beruntungnya kami pernah mengenalmu..

sampaikan salamku untuk wita.. perkenalan kami memang tidak lebih dari dua bulan.. tapi akan membekas selamanya... wita seorang gadis yang santun, lembut, sabar, feminin, cerdas, keibuan dan dengan beraneka kelebihannya yang membuat wanita manapun iri.. kau melakukan pilihan yang tepat dengan memilihnya, teman.. kau memang selalu melakukan pilihan yang tepat.. kau adalah orang yang beruntung..
sesuatu yang hingga kini ingiiin sekali kupelajari darimu..
semoga kalian berdua tenang di sana, saling menjaga dan tertawa bersama ya....

selamat beristirahat saudara2ku... semoga kalian diterima di sisi-Nya..
until we meet again someday...

 teman2mu yang merindukanmu

Minggu, 10 Februari 2013

dendam

huaaaaa.... pengen teriaaaak rasanyaaaa...!!!!!!!!!!!!!!!!
kamuuuuuuuuuuu!!! semua ini gara-gara kamuu!!!
aku ragu gara2 kamu!!!
yang mulai itu kamu!!!
yg brengsek itu kamu!!!
hidupku ancur gara2 kamu!!!
pikiranku rusak gara2 kamu!!!
aku gak bisa percaya orang gara2 kamu!!!
aku gak tau harus ngapain gara2 kamuuu!!!
yang salah itu kamuuuuu!!!!
kenapa keputusan jadi di tangan aku???
kenapa yang dipojokin harus aku???
kenapa ini jadi tanggung jawab aku???
kenapa yang diraguin jadi aku???
kenapa harus aku yang mikiriiin ini semua???
kenapa aku yang harus mecahin ini semua???
kenapaaaaaaa???!!!!!!hhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!111

Kamis, 17 Januari 2013

(Keluarga keduaku) pegawai Admin Unair

Tadi saya ke TU Unair dalam rangka bertanya berapa banyak berkas skripsi yang harus di kumpulkan saat ngumpulin revisian nanti biar saya bisa pas minta tanda tangannya, udah cuma itu doang.. alih-alih ngasi tau saya di suruh masuk ke dalem TU.. akhirnya manut buat masuk..
Entah gimana mereka paham banget kalo namaku itu Lila.. ini karena reputasi yang baik apa buruk ya? (bertanya2, soalnya waktu ditanyain kok bisa tau namaku semua sih pada ngomong yaaaa gak papaaa, tau ae.. *hisssh pada nyebelin pokoke ekspresinya)
Di dalem tiba-tiba di kasih kertas check list yang isinya apa aja yang harus di kumpulin sekaligus berkas2 yang harus ada buat prasyarat yudisium n wisuda..
Ada yang nawarin minum air mineral gelas..
ada yang nawarin kue...
kemudian petugas yang lain nawarin buat bikinin saya surat bebas Ikoma dan akhirnya jadi di bikinin dan nyuruh saya ngentri data alumni..
kemudian datang petugas lain tanya gimana progress revisi saya, gimana sidangnya, siapa yang nguji...
ada yang maksa buat ngasi tau nilai skripsi saya (walau kayaknya cuma guyon) padahal saya udah nolak2.. (aneh emang!!! biasanya mahasiswa yang maksa2 pengen tahu tapi di tolak pegawai akademik buat ngasi tau nah ini yang terjadi sebaliknya...)
kemudian petugas yang lain datang nanyain saya siapa pendamping saya ke wisuda dan ketika mereka tau bahwa tidak ada pendamping baik orang tua, tidak juga pacar (grrrrr, nyebelin ini pertanyaannya), bahkan tau saya sendiri berencana untuk gak datang karena alasan tersebut, mereka menggerumbuli saya dan berlomba-lomba protes...!!!
ada yang bilang sayang itu peristiwa sekali seumur hidup..
ada yang bilang dateng gak dateng lho bayar trus ngapain gak dateng?
ada yang membesarkan hati bahwa orang tua saya kalau bukan karena kondisi yang memaksa pasti juga pengen dateng dan jelas berharap saya untuk dateng..
ada yang bilang kan bisa dateng sama temen-temen biar rame...
ada yang jelasin gimana bangga saya kalau wisuda dan apa aja yang dilakukan ketika orang wisuda...
ada yang berinisiatif bikin kopyokan semacam arisan buat nentuin siapa dua orang dari pegawai akademik yang jadi pendamping saya pas wisuda.. (yg ini idenya paling absurd tapi sekaligus sungguh mengharukan..:') )
sampai saya mau pulang dari TU tadi mereka memaksa saya buat berjanji untuk datang ke wisuda dan kalau butuh sesuatu juga langsung ngomong..

saya gak tau dengan universitas2 lain atau gak usah sampe universitas lain, fakultas lain deh... apa ada ya yang buaiiik, buaiiik dan perhatian banget sama kayak petugas Akademik di psikologi Unair..saya jadi terharu banget deh...trima kasih semua pegawai dari bagian akademik, semua deh mulai pak saikon, pak alex, pak kokom, pak parno, mas sinyo, pak djito, pak rustam, pak udin, bu sum dan semua yang belum kesebut deh.. We Are Psychology Family.. love u guys...^,^..keep up the spirit...

Selasa, 15 Januari 2013

sidang skripsi

Hari ini saya  sidang skripsi... well kemarin sebenarnya tanggal 15 januari 2013 tapi mengingat ini masih gelap jadi anggap aja masih hari ini toh euforianya masih berasa (banget) kok...
sidangnya berjalan alot, karena saya di uji dengan tiga orang dosen yang puinter2, kritis2, teliti2, dan kalo ngasi pertanyaan cadas2.. dosen2 tersebut adalah Bu Vero, Bu Ira dan pembimbing saya yaitu Bu Wiwin..
buat yang ngeliat tatanan penguji yang seperti ini rasanya ngeri buanget dan saja jadi kepikiran banget bakal jadi kayak gimana sidang saya nanti apa lagi mengingat pengerjaan skripsi saya singkat banget gak sampai 4 bulan pasti buuuanyak yang kurang di sana sini, dan benar saja, waktu sidang pertanyaan2 yang di ajuin susaaaahh, mantep deh pokoknya.. 2 jam yang rasanya seumur hidup.. tapiii saya berhasil!! (at least menurut mereka sih saya berhasil mempertahankan dan akhirnya diluluskan kan (gak tega juga paling secara angkatan 2006), hihihihi) dan entah mengapa rasanya seneng bangeeeet... padahal saya juga gak tau hasilnya dapet nilai apa, dan kayaknya juga gak bagus2 amat..
kenapa?
well yang pertama saya dapet dosen pembimbing yang super baik hati, sabar, dan puinter sehingga dengan alasan itu juga maka saya bisa mengerjakan skripsi sesingkat itu. bu wiwin adalah orang yang sangat tidak menggurui, enak di ajak berdebat dan masukan-masukan yang diberikan juga keren, dan mau di ajak curhat hal-hal yang diluar skripsi yang saya rasa penting banget karena berdasarkan pengalaman, masalah hidup ternyata bisa jadi penghambat nomer wahid buat skripsi.. beliau juga gak pelit minjemin buku, gak pelit waktu, gak pelit ilmu, gak pelit sabar sumpah deh kalo ada dosen terloyal dan teroyal mungkin beliau menang no. 1, bener2 pahlawan tanpa tanda jasa deh, ngalahin RA Kartini.. hehehe.. proses bimbingan dan proses pengerjaan yang bagi beberapa orang (berdasarkan pengamatan saya melihat temen2 saya sendiri) adalah proses yang melelahkan, makan hati, dan merepotkan sama sekali gak saya rasakan.. bukan berarti saya gak capek ngerjain skripsi apalagi skripsi kualitatif dalam 4 bulan (gak percaya??? coba aja kerjaiiiin!!*timpuk pake skripsi) tapi semuanya terasa ngalir, saya menikmati setiap prosesnya mulai dari membaca beraneka jurnal, beraneka buku, menulis yang sedemikian rupa, merevisi, merevisi dan merevisi berkali-kali biar tulisan saya semakin baik semuanya itu saya nikmati sebagai proses yang seru dan tak terbeli.. dan bangga karena saya yang notabene mahasiswa jadul yang gak lulus2 ini ternyata belum gebleg2 amat dan masih bisa ngerjain skripsi dan selesaiiii itu rasanya buanggaa...
kedua, saya ngumpulin skripsi ini sebenarnya nekat.. kenapa nekat? ya karena ketika pertengahan desember, saya masih ngerjain bab 3 (walaupun memang sudah ambil data) dan sedang dalam rencana mudik nengok orang tua.. hubungannya sama nekat? ya dari pertengahan desember itu sampai tanggal 3 januari yang adalah hari pengumpulan skripsi yang berarti tidak sampai setengah bulan maka saya harus ngebut ngerjain verbatim, mengkoding verbatim, bab 4 dan bab 5 yang justru bab vital dimana bab 4 itu sendiri isinya analisis kualitatif yang isinya tidak sedikit dan tidak gampang untuk dikerjakan, tapi ketika saya utarakan ke Bu Wiwin niat saya buat ngumpulin januari, beliau ternyata ngedukung banget dan saya jadi semangat 45 buat ngerjain.. kendala lain adalah saya harus ngerjain di jambi, jauh dari bu wiwin, dimana rumah saya juga jauuuh dari mana-mana, ke warnet aja harus jalan kaki dulu. kenapa kudu ke warnet? karena sinyal modem saya langsung kandas begitu nyampe airport, karena di jambi sendiri jaringan 3G, evdo, cdma, hybrid dsb masih sulit..GSM aja kembang kempis sinyalnya.. hihihi.. kerasa bener deh suasana ndeso yang biasanya saya nikmati tapi kali ini jadi cobaan.. alhasil yang harus dikorbankan adalah perasaan karena kudu sabar ngadepin respon orang tua yang protes merasa waktu saya banyak terpakai untuk ngerjain skripsi padahal udah jauh2 dateng dan korban waktu tidur yang jadi cuma 2-3 jam sehari... bimbingan sama bu wiwin serba online, via email (mondar mandir ke warnet sekalian biar bisa kurusan), sms, dan telepon yang bikin jadi susaaah banget karena gimana-gimana enakan ketemuan langsung lah ya buat bimbingan, mana ngerjain analisis bab 4 itu butuh pikiran yang tenang, bebas stressor buat menganalisis dengan baik, teliti dan dalam sementara kondisi di Jambi justru bersebrangan dengan kebutuhan itu.. untuk ngumpulin pun saya harus nitip sama temen untuk ngeprintkan dan ngumpulin ke kampus.. *cium komaaa... pokoknya berkesan banget deh...
ketiga yang nyidang Bu Ira dan Bu Vero yang berdasarkan rumor yang beredar itu serem abis kalo nyidang.. (hehe, maap ya ibu2) dan emang sereeem ternyata, gemeteran, terbata-bata, tapi yang bikin semangat adalah ternyata suasana sidang itu sendiri bukan seperti sidang melainkan diskusi yang justru bisa sharing, bisa berdebat, bisa nanya, bisa ngeyel tapi tetep di bantai dengan pertanyaan horor juga tentunya.. yang menurut saya (mungkin) belum tentu di alami oleh sidang-sidang temen mahasiswa lain. dan berhasil lolos dari sidang yang seperti itu (walaupun ya itu tadi, nilainya mungkin pas-pasan dan revisinya segambreng) wuiiih rasanyaaaa tidak dapat digambarkan dengan kata-kata..ya puas, ya bangga, ya seneng, ya lega, ya ragu2 tapi pokoknya happy banget.. dan kalau dibolehkan milih untuk disidang dengan dosen yang mungkin lebih bersahabat, bertanya lebih ala kadarnya, lebih tidak horor dsb saya dengan tegas dan bangga bisa bilang gak mauuu! Bukan saya sombong (tapi cuma rada congkak) cuma faktanya ketiga dosen ini sangat concern dengan tulisan mahasiswanya baik dari tata tulis maupun konten dan itu yang justru percaya gak percaya paling dibutuhkan mahasiswa untuk skripsinya biar gak malu-maluin kalo udah di taruh diperpus nantinya, betul apa betul?? selain itu saya juga bisa bilang "Aku lhoooo, disidang sama Bu Vero, Bu Ira, dan Bu Wiwin dan akhirnya bisa lulus!!" hihihi... #ditoyor Bu Wiwin
*happy, lompat2 ke sana ke mari

Minggu, 13 Januari 2013

godaan

orang skripsi... apalagi yang udah deket2 sidang, beeeh godaannya bejibun...
dan itu yang saya alami sekarang... selasa nanti saya sidang.. dan sejak sebulan lalu hingga hari ini tanggal 13 januari 2013 iniii, rasanya semua orang berusaha membuat saya makin lemah mental..
*serius ini bukan lebay...
semoga ini pertanda bahwa skripsi saya nanti hasilnya mangstap jaya.... amiiin...
doain yaaaa biar lulus dapet nilai A......yeeeyyy.....