pernahkah terlintas dalam pikiran siapapun juga bahwa ketidakadilan sudah hadir di dunia bahkan ketika manusia pertama kali diciptakan?
apa yang menyebabkan Tuhan menciptakan Adam (pria) lebih dahulu dari pada Hawa (perempuan)?
apa yang kemudian terjadi sehingga perempuan itu kemudian menjadi tempat bagi bayi untuk berkembang mulai dari janin, hingga bersakit-sakit melahirkan?
semua pertanyaan berat itu hingga banyak pertanyaan lain yang saya sendiri sering tanyakan mengingat ketidak adilan yang saya alami dalam keluarga saya...
kenapa saya harus menjadi anak bungsu, anak perempuan, dari sebuah keluarga batak yang begitu menjunjung tinggi arti anak laki-laki? kenapa kakak saya harus laki-laki? kenapa hanya satu, kenapa tidak dua atau lebih? kenapa saya dulu tidak sedimanja kakak saya? kenapa kemudian orang tua saya menjadi setidak peduli ini kepada saya?
saya yakin banyak pula diantara anda yang mengajukan pertanyaan sejenis terutama terkait dengan ketidakadilan...
kenapa, kenapa, kenapa? yang kemudian membawa kita pada what if? bagaimana kalau?
misalnya bagaimana kalau saya tidak lahir di keluarga batak? bagaimana kalau saya tidak lahir sebagai anak perempuan? bagaimana kalau saya dulu lahir sebagai anak sulung bukan bungsu? yang sebelumnya pasti berujung pada jawaban-jawaban ngayal namun indah dan penuh imajinasi...
semakin beranjak dewasa, saya mulai sadar bahwa pertanyaan "what if?" adalah hal paling sia-sia dan memalukan yang pernah saya pikirkan. waktu tidak akan pernah kembali, begitu pula semua yang saya inginkan tidak selalu terpenuhi. ternyata itu adalah fakta paling nyata yang pernah ada. tak perlu menyesal, tak perlu bertanya-tanya, bahkan memaki keadaan, yang perlu dilakukan adalah mensyukuri dan melihat kembali semua nikmat yang sudah kita terima, bukan pada kondisi buruk yang kita alami.
yang kita perlukan hanya merubah pertanyaan kita menjadi why not? kenapa tidak?
perlu kita sadari semua hal yang terjadi di masa lalu adalah yang membentuk kita sekarang. tidak ada hal di dunia ini yang ujug-ujug jadi. dan kita yang sekarang adalah yang terbaik yang kita dapatkan (sejauh ini). maka bersyukurlah dan bertanyalah kenapa tidak? dengan begitu, pelajari masa lalu untuk menjadi lebih baik di masa depan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar