Senin, 12 November 2012

just a consideration

Jangan jadikan aku istrimu, jika kamu cepat Bosan & Berpaling pada Perempuan lain.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk menganti popok anakmu ketika dia terbangun malam hari, sedangkan selama sembilan bulan aku harus membawa nya diperut ku.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka & sedih dan kamu lebih memilih teman perempuan lain untuk bercerita. aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidur mu yang tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat.

~Jangan jadikan aku isrti mu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita selesai bercinta.kamu harus tau aku menikmati kebersamaan denganmu.

~Jangan jadikan aku istri mu, jika dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan bercerai/berpisah padaku.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan pukulan untuk memperingati kesalahan ku.sedangkan aku tidak tuli dan masih bisa mendengarkan kata katamu yg lembut tapi berwibawa.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman teman mu.

~Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti kamu malu membawaku kepesta temen temenmu&memperkenalkan aku sebagai istrimu. Takkan kubiarkan kamu biarkan aku sebagai pajangan dirumah sedangkan kamu lebih memilih berpergian dengan temen temanmu. Bagiku pasangan bukan sebuah trofi atau pajangan

~Jangan Pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu berpikir akan mencari peganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang.kamu tentunya tau kalau kamu juga ikut andil besar dengan melar nya tubuh ku.

~Jangan Buru Buru Menjadikan ku Sebagai Istrimu, Jika saat ini kamu masih belum bisa menerima Kekurangan & Kelebihanku. Sedang seiring waktu kekurangan bukan semakin tipis tapi semakin NYATA

Sabtu, 10 November 2012

ketika jawa ketemu batak



saya adalah salah satu hasil perpaduan 2 suku.. mama saya orang jawa dan papa saya orang batak..
sebagai anak ’blasteran’ seperti itu, banyak banget penyesuaian yang harus saya lakukan dan banyak sekali judgement yang saya dapatkan..

DARI KOMUNITAS JAWA: saya dianggap orang yang ngomongnya ceplas ceplos, keras kepala, kalo gak suka, langsung ngmg gak suka.. yang kadang2 kurang memperhatikan perasaan subjek yang saya ajak bicara yang menurut orang jawa sangat tidak men-jawa-i yang umumnya memaklumi dan menyimpan segala sakit hati  kepada orang lain dan lemah lembut dalam berbahasa..
DARI KOMUNITAS BATAK: saya dianggap orang yang lembek, kebanyakan sungkan, kalo ngomong kalem, pelan dan telalu lembut.. bahasa gaulnya klemar klemer.. g segahar orang batak kalo ngomong dan berperilaku.. saya dianggap kurang tegas dalam menyampaikan sesuatu..

Hasilnya.... saya bingung sendiri, d satu sisi saya dianggap terlalu gahar tapi d sisi lain saya dianggap terlalu kalem... sebenarnya orang2 kali ya yang tidak mampu menerima saya apa adanya #cieh
Namanya juga perpaduan, pasti nempel lah sifat2, baik dari kanan maupun kiri (akulturasi).. yang justru menurut saya menjadikan saya spesial dan adaptable..(aiih narsis).. kenapa begitu? Ya saya rasa saya lebih bisa memaklumi kekasaran dan keceplas ceplosan orang batak dibandingkan orang jawa lainnya karena sudah terbiasa berkumpul dengan situasi tersebut, orang jawa lain pasti sudah tersinggung apabila berkomunikasi dengan orang batak karena kesannya triak2 dan marah2 melulu, bikin orang tersinggung dengan omongan yang 'ngena' dan bikin panas kuping padahal ya emang begitu cara komunikasinya dan saya juga lebih mampu berperilaku halus (walau gak halus2 banget juga) dan menghargai perasaan orang dibandingkan orang batak yang lain karena saya juga terbiasa berhadapan dengan orang2 jawa yang umumnya susah mengkomunikasikan perasaan dan halus perilakunya... mungkin tidak bisa 100 % sempurna, namanya juga adaptasi... tapi hebat kan saya???

Heheheehehe... sampah yang penting sekali

Peace ^^

perkara jodoh menjodohkan



2 bulan yang lalu ada seorang sahabat terdekat saya menikah… pernikahan adalah satu hal yang (seharusnya) membahagiakan... tapi saya tidak bahagia melihat sahabat saya..
Kenapa??
Karena dia DIJODOHKAN...
Saya mencari-cari di wikipedia dan menemukan alasan diadakannya perjodohan oleh orang tua...
  1. agama: artinya bahwa perjodohan dilakukan atas dasar agama dengan pertimbangan spiritual. Yang ini masih debatable dimana bahkan muslim yang menjunjung tinggi ta’aruf yang benar pada dasarnya tetap mendasarkan pada kerelaan hati seseorang untuk dinikahkan bukan secara paksa setelah melewati proses ta’aruf.
  2. kasta dan budaya: sama kasta atau latar belakang budaya tertentu yang masih memiliki kebiasaan untuk menjodohkan agar darah tetap murni dan suku atau kebiasaan atau kebudayaan tertentu tetap lestari.
  3. reputasi: keluarga yang memiliki kekuatan atau kekuasaan tinggi biasanya cenderung melakukan pernjodohan untuk menjaga reputasi
  4. harta: keluarga yang ingin melindungi harta dan aset yang dimilikinya biasanya menikahkan anaknya dengan pasangan yang juga berlatar belakang kaya raya.
  5. perkerjaan: sebenarnya ini terkait dengan harta tapi kalau yang sebelumnya adalah harta keluarga atau warisan yang ini adalah bergantung pada pekerjaan yang menunjukkan mampu menghasilkan penghasilan yang BESAR!!
  6. kecocokan fisik: memiliki kriteria fisik yang diinginkan
  7. horoskop: memilih pasangan berdasarkan perhitungan hari baik, tanggal baik, bintang, ramalan, dsb

dari berbagai alasan di atas nampak jelas bahwa satu-satunya alasan yang masih bisa diterima akal sehat adalah Cuma nomor 1 yaitu agama. Selain dari itu alasan-alasan itu terdengar sangat konyol dan tidak masuk akal. Yang perlu dicermati dan umum terjadi pada budaya di negara ini adalah perjodohan dengan alasan harta tapi berkedok agama.. bahaya gak tuh?? Jadi dengan alasan koridor agama pasangannya jelas maka dijodohkan padahal alasan di lubuk hati yang terdalam adalah, karena keluarganya baik-baik, kaya raya, sudah punya pekerjaan tetap, anaknya (menurut orang tuanya) baik, sudah cukup umur dan sebagainya..
tapiiiiiiiiiiii menilik pernikahan teman saya sepanjang 2 bulan ini saya dengan jelas dan tegas mengatakan SAY NO TO ARRANGED MARRRIED!!!
Kepikiran gak sih kalau pernikahan yang dijodohkan itu memiliki berbagai permasalahan. Menurut saya ini adalah daftar permasalahan yang akan muncul:
  1. stres berat.. kebayang gak sih, kita dipaksa tinggal bersama, tidur bersama, melayani segala kebutuhan dari orang yang baru kita kenal.. that’s sick! Pasti bakal bikin stres berat bahkan depresi, karena melakukannya dengan tertekan dan terpaksa
  2. sexual abuse.. sebagai istri sudah pasti harus melayani suami termasuk kebutuhan seks. Sebagai wanita tentu saja akan sangat susah, enggan, malu, terpaksa, sedih, takut, stres dan perasaan negatif lainnya apabila harus berhubungan seks dengan orang yang baru dia kenal.. dan hubungan seksual yang dilakukan bukan dengan kerelaan adalah kekerasan!
  3. masokistik dan physical abuse, atau secara global KDRT.. percaya atau tidak, perjodohan sama saja dengan membeli kucing dalam karung, bukan tidak mungkin pasangan tersebut tidak kunjung mendapatkan pasangan karena berlaku kasar baik secara verbal, physical maupun seksual. Dan kalau sudah begitu sudah termasuk sebagai tindak criminal.
  4. uang dan kemewahan tidak akan bertahan selamanya. Bukan tidak mungkin kalau seseorang mengalami pasang surut terutama dalam hal keuangan dan kalau yang terjadi kemudian berbalik, apa iya mau cerai, dan masa iya alasannya karena sudah miskin atau tidak berkuasa lagi.
  5. tidak berani mengambil keputusan. Anak menjadi takut mengambil keputusan terkait dirinya karena takut bahwa pilihannya salah, padahal perlu disadari bahwa orang tua tidak akan hidup selamanya, dan anak berhak untuk membuat pilihan dan keputusannya sendiri.
  6. yang terakhir, apabila kecocokan tersebut sudah mencapai puncak, ’korban’ bahkan tidak mampu untuk memberanikan diri mengajukan permohonan untuk berpisah atau bercerai karena takut mengecewakan banyak pihak, nah loh...

Kalau sudah begini, siapa yang mau disalahkan...

saya tidak keberatan apabila orang tua memutuskan untuk menjodohkan anaknya, saya percaya, tidak ada orang tua yang berniat buruk dengan melakukan itu, semuanya pasti berniat baik, tapi tolong kesampingkan ego, pertimbangkan baik-baik dan pastikan anak melakukan dengan kerelaan, keikhlasan, rasa suka (walau belum cinta) dan tanggung jawab


well, sekian sampah dari saya... bagi yang tidak berkenan harap dimaafkan...


^^
peace




Minggu, 04 November 2012

karma.. karma.. karma..



Siapa di antara anda yang percaya karma?
Saya percaya...
Saya beranggapan karma itu benar-benar ada baik itu karma baik maupun karma buruk..
Sebenernya apa sih karma itu?
Menurut wikipedia arti karma adalah pengumpulan efek-efek (akibat) tindakan/perilaku/sikap dari kehidupan yang lampau dan yang menentukan nasib saat ini. Segala tindakan/perilaku/sikap baik maupun buruk seseorang saat ini juga akan membentuk karma seseorang di kehidupan berikutnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Karma) .

Memandang kata kehidupan selanjutnya pasti banyak orang berpikir (dan menghubungkan) mengenai konsep reinkarnasi. Mungkin memang itu maksudnya tapi mungkin juga lebih sederhana dari itu. Kehidupan selanjutnya bukan berarti kita mati kemudian hidup lagi tapi bisa juga berarti kehidupan ke depan maksudnya bisa sehari, seminggu, sebulan, setahun, atau bertahun-tahun dari sekarang. Intinya adalah sebagai manusia yang memiliki siklus yang berotasi seperti halnya bumi tempat kita berpijak itu sendiri, manusia perlu sadar bahwa apa yang dia tanam akan dia petik sesudahnya. Menanam bibit baik akan memetik buah baik dan tentu saja sebaliknya.

Kenapa ini tadi intro panjang, lebar dan tinggi ngomongin karma?? Karena saya habis dikhianati.. saya saaaangaaat sakitt hatiii dan yang paling menyebalkan adalah saya tidak mampu berbuat apa-apa terkait kondisi itu... maka maka maka.... saya mengandalkan si karma.... saya percaya orang-orang yang mengkhianati saya akan mendapatkan karma yang setimpal atau bahkan lebih dari yang mereka lakukan terhadap saya. Yang perlu saya lakukan adalah IKHLAS... mulai memikirkan kebahagiaan saya sendiri dibandingkan memikirkan orang lain yang tidak ada manfaatnya juga buat saya dan meminta pada Tuhan diberi kesabaran dan kekuatan luar biasa... saya tidak berdoa agar Tuhan membalaskan kejahatan yang sudah saya terima karena bagaimana mungkin kita meminta Tuhan untuk mengasari ciptaan-Nya? sama saja dengan menyuruh seorang ayah untuk memukul anaknya which is never happen, tapi saya percaya bahwa orang yang berbuat jahat suatu hari akan terjebak dengan segala kejahatan yang dilakukannya dan akhirnya kejahatan itu justru kembali padanya, karena di atas langit masih ada langit... that’s karma..


you can do your drama but don't forget the karma...

^^
Peace!!