Minggu, 13 Januari 2013

godaan

orang skripsi... apalagi yang udah deket2 sidang, beeeh godaannya bejibun...
dan itu yang saya alami sekarang... selasa nanti saya sidang.. dan sejak sebulan lalu hingga hari ini tanggal 13 januari 2013 iniii, rasanya semua orang berusaha membuat saya makin lemah mental..
*serius ini bukan lebay...
semoga ini pertanda bahwa skripsi saya nanti hasilnya mangstap jaya.... amiiin...
doain yaaaa biar lulus dapet nilai A......yeeeyyy.....

Sabtu, 08 Desember 2012

wasiat guru #Ino Yuwono

 Akhir perjalanan hidupku adalah awal sebuah perjalanan baru

Setelah beberapa kali maut nyaris menghampiriku, kini akhir perjalanan telah kujelang. Aku telah sampai pada akhir dari sebuah perjalanan. Aku tidak pernah menyesal maupun malu. Akhir perjalanan ini adalah awal sebuah perjalanan baru bagiku.
Teman, aku akan mengatakan secara tegas tentang apa yang kuyakini. Keyakinan yang memanduku selama perjalanan hidup dari awal hingga saat ini di ujung akhir. Aku tak akan bicara panjang lebar. Bukan sebagai wasiat tapi mungkin engkau bisa mengambil pelajaran.
Aku telah mengalami banyak kejadian, tidak semua, tapi apapun yang aku alami adalah pilihanku. Aku jalani setiap pilihan seutuhnya. Aku menghidupkan setiap pilihan sehidup-hidupnya. Mungkin ada keraguan. Mungkin ada penyesalan. Mungkin ada kekeliruan. Tapi tak cukup besar sebagaimana keyakinanku dalam menjalani pilihanku.
Hidup adalah mengenai tujuan sekaligus cara kita menjalaninya. Kesedihan terbesarku adalah ketika menyaksikan banyak orang menjalani hidup tanpa menjalaninya. Orang menjalani kehidupan yang menjadi pilihan orang lain, tidak menjadikan hidup sebagai bagian dari diri. Hidup seolah sebagai beban dari orang lain yang dibebankan kepadanya.
Jangan heran bila dalam banyak perjumpaan aku banyak bertanya. Bertanya mengenai tujuan-tujuan dari pilihan tindakanmu. Untuk apa kuliah? Untuk apa belajar? Untuk apa bekerja? Untuk apa hidup? Banyak orang terkejut bahkan terganggu atas pertanyaan sederhanaku ini. Banyak orang yang mengabaikan pertanyaan itu karena hidup tidak menjadi bagian dari dirinya.
Mengapa aku tanyakan pertanyaan sederhana itu? Hidup adalah anugerah bagimu sebagaimana engkau adalah anugerah bagi sesama dan kehidupan. Bagaimana bisa mensyukuri anugerah bila kita tidak tahu kemana kita akan menuju dalam hidup?
Namun pertanyaan sederhana mengenai tujuan hidup seringkali tidak menemukan jawaban. Banyak orang tetap memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu, apalagi untuk menjalani jawabannya. Orang memang lebih nyaman menjalani apa yang sudah dijalani bertahun-tahun meski ia tidak tahu kemana arah tujuan.
Ada banyak orang yang tidak menyukai cara mengajarku. Mereka mengatakan caraku mengajar itu biadab. Sayangnya, cara-cara yang disebut biadab itu yang lebih sering membuat orang berani meninggalkan kenyamanannya. Cara-cara biadab itu yang justru menyebabkan orang tergerak untuk menjadi lebih beradab.
Bukannya aku menyukai cara-cara biadab itu. Aku tahu banyak yang membenci karena caraku itu. Aku tahu banyak orang menghindariku. Aku tahu banyak orang bicara seperlunya denganku. Aku juga tahu ada orang-orang yang mentertawaiku. Aku hadapi konsekuensinya, selama sebuah cara bisa membuat orang menjadi lebih terdidik.
Aku mencintai pendidikan. Aku suka mendidik. Berapapun biaya yang dibutuhkan untuk melakukannya. Meski aku seolah menjadi monster ganas yang ditakuti orang. Meski aku seolah berada di puncak gunung, sendiri dan sepi. Cintaku pada pendidikan melampui itu semua. Mendidik adalah panggilan hidupku!
Selama perjalanan hidup, aku telah melakukan banyak tindakan. Aku nikmati beragam suasana dalam perjalanan itu. Ada kalanya tawa bahagia menjadi warna. Tak jarang kesepian datang menyergapku seperti disergap sekawanan serigala yang lapar. Tapi aku nikmati kesepian itu sebagaimana aku menikmati tawa bahagia. Terima kasih telah bersedia menjadi teman, kala tawa menjadi warna, ketika sepi datang menggigit.
Teman, selama perjalanan ini aku telah bertemu engkau. Mungkin pada suatu belokan, pada jalan lurus terbentang, pada turunan curam, atau jalan mendaki yang tajam. Setiap momen perjumpaan mempunyai warnanya sendiri. Engkau mungkin mengenalku pada suatu momen, tapi mungkin tak mengenalku di momen yang lain. Begitulah aku, begitulah kehidupan yang beragam ini. Aku mungkin seperti apa yang kau bayangkan sekaligus apa yang tidak kau bayangkan.
Bila dalam perjumpaan tersebut, ada pelajaran, ambil dan manfaatkan. Bila dalam perjumpaan tersebut, ada perbedaan, jadikanlan sebagai cermin.
Janganlah sesekali berusaha meniruku. Engkau adalah keagungan kehidupan sejati. Engkau adalah anugerah bagi kehidupan. Jadilah dirimu, jalani jalanmu. Apa artinya manusia bila tidak menjadi dirinya sendiri.
Kebanggaanku dalam hidup bukanlah karena jasa-jasaku pada kehidupan. Kebanggaanku terbesar adalah pilihanku untuk menempuh jalanku sendiri. Meski terjal. Meski sendiri. Meski sepi. Apapun akibatnya, aku bangga mengatakan bahwa inilah jalanku.
Sekarang aku sudah di akhir perjalananku. Aku tidak lagi menentukan pilihan. Engkaulah yang mempunyai pilihan. Memaafkan kesalahanku atau membiarkan kesalahanku menjadi ganjalan dalam hatimu. Mengambil pelajaran dari perjalananku atau melupakan pelajaran seiring waktu berjalan.
Aku tidak pergi meninggalkanmu. Aku melanjutkan perjalananku. Akhir perjalanan hidupku adalah awal sebuah perjalanan baru. Sapalah aku bila kita berjumpa dalam perjalanan yang sama di lain waktu. Aku akan dengan senang hati meluangkan waktuku untuk berbicara denganmu.
Dari hati yang terdalam
Temanmu…..
Ch. Ino Yuwono

Wasiat terakhir dari seorang guru, icon, legend, dosen, bapak, teman yang kini telah menjalani hidupnya yang baru... 
Bapak Christophorus Daniel Ino Yuwono
RIP


dibacakan oleh Mas Made saat penghormatan terakhir untuk Pak Ino Yuwono di Fakultas Psikologi Unair

Kamis, 06 Desember 2012

RIP Pak Ino Yuwono



Tak kenal maka tak sayang…

Istilah itu langsung terbantahkan begitu saya bertemu dengan pak Ino..
Dengan pak Ino yang ada makin kenal makin tak sayang (awalnya)..
Tapi yang sebenarnya Pak Ino adalah seorang ayah yang tegas yang hanya ingin anak-anak (didik)nya tumbuh menjadi orang yang kuat, berani berbicara,jujur, disiplin, berilmu, cerdas dan pribadi yang tangguh...
Sebenarnya yang pak Ino inginkan dari kita mahasiswanya simple, tidak muluk-muluk, sederhana, tapi tidak kalah mulia..
PAK INO INGIN KITA SELALU BELAJAR

·                  Pak Ino ingin kita belajar.. Setiap mata kuliah yang diajar oleh beliau, pertanyaan yang saya terima selalu sama, ”kamu SMA mana?”, dan begitu beliau tahu saya dari SMAN 17 SBY respon beliau pasti tertawa.. ”SMA pinggiran yo iso yo masuk psikologi UNAIR!”..Beliau ingin saya ingat bahwa SMA pinggiran biasanya memiliki materi pelajaran yang kurang memadai, maka saya harus belajar lebih lebih lagi agar bisa mengimbangi materi yang ada di universitas.

·                  Pak Ino ingin kita belajar.. Seperti yang rekan-rekan sesama mahasiswa pasti tahu pertanyaan berikutnya adalah ”berapa buku yg kamu baca per hari?” Satu kelas langsung toleh kanan kiri saling melirik teman dan kemudian tertunduk takut/ apabila pertanyaan itu kemudian menuntut jawaban. Tapi tidak beliau sendiri yang kemudian menjawab, ”pasti 1 aja gak sampe! Memang sarjana sekarang itu cuma sarjana power point! Kalau kalian kuliah di luar negeri pasti sudah commiting suicide karena tidak pernah baca buku!”... beliau ingin kita baca buku.. buku itu jendela ilmu dan beliau memegang teguh itu. Kita semua memiliki kapasitas otak yang sama jadi sangat disayangkan kalau kita kalah dari mahasiswa dari universitas-universitas lain hanya karena kita malas membaca. setiap mata kuliahnya beliau mewajibkan kita untuk baca buku tujuannya tentu saja agar kita minimal membaca 1 buku sampai selesai sepanjang masa perkuliahan. Biar kita dapat ilmu, yang menurut beliau jauuuh lebih penting dari sekedar nilai..

·                  Pak Ino ingin kita belajar..Pernyataan selanjutnya juga tidak bisa di bilang menyenangkan. ” kamu! Kok cantik? Namamu siapa? Maju! Duduk depan! Enak nek ngajar iku ndelok sing ayu-ayu!”..Respon tentu saja langsung pucat pasi.. duduk di depan berarti sama saja dengan merelakan diri untuk dibantai dengan pertanyaan-pertanyaan retoris pak Ino yang kalau tidak bisa menjawab, penyataan cantik akan berlanjut menjadi cantik-cantik tapi bodoh.. tapi beliau cuma ingin mengingatkan bahwa gak ada gunanya wajah cantik kalau bodoh! Ilmu adalah penentu kesuksesan seseorang bukan wajah. Kecantikan bisa memudar tapi tidak dengan ilmu.

·                  Pak Ino ingin kita belajar.. peraturan ujian dari tiap mata kuliah yang diajar pak Ino adalah tidak boleh di hapus, di coret, di stipo.. kalau itu terjadi maka jawaban otomatis salah... Setiap ujian itu beliau ingin kita harus belajar sebelumnya.. orang yang belajar akan menguasai materi maka ketika mengerjakan ujian akan percaya diri, tidak ragu-ragu dalam menjawab sehingga (tentu saja) tidak perlu repot-repot menghapus. Beliau juga ingin mengajarkan bahwa di dunia diluar kuliah nanti tidak ada kesempatan kedua, tidak ada kesempatan untuk ”menghapus” kesalahan. Kesalahan yang kita lakukan akan diingat selamanya dan akan menjatuhkan kita lebih keras dari sekedar nilai jelek, maka dari itu kita harus sangat berhati-hati, disiplin, waspada dan tidak ceroboh dalam bertingkah laku dan mengambil keputusan.

·                  Pak Ino ingin kita belajar.. soal ujian yang kita terima tidak hanya berisi materi yang berkaitan dengan mata kuliah tapi juga berisikan pengetahuan umum lain. Beliau ingin kita tidak mengkotak-kotakkan diri. Terbatasi hanya dengan materi di perkuliahan. Ilmu tidak terbatasi apapun dan beliau ingin kita paham dengan isu-isu yang terjadi bukan berkubang dengan materi kuliah saja.

·                  Pak Ino ingin kita belajar.. mahasiswa yang datang terlambat pasti di suruh membawa upeti-upeti yang biasanya makanan.. terkesan memberatkan tapi sebenarnya beliau ingin mengajarkan bahwa ada konsekuensi dalam setiap tindakan dalam hidup. Ada harga yang harus di bayar untuk setiap kesalahan. Datanglah tepat waktu, karena waktu itu adalah harta yang tidak akan mungkin bisa kita peroleh lagi apabila sudah terlewatkan. Disiplinlah agar kita tidak dirugikan oleh tindakan kita sendiri di kemudian hari. Bersamaan dengan itu beliau juga ingin kita berbagi. bahagia tidak akan habis bila dibagi justru akan semakin besar. dari semua upeti yang diwajibkan beliau bisanya berjumlahlebih dari 30 buah tidak lebih dari 2 buah yang beliau ambil, sisanya akan dibagikan untuk sesama mahasiswa, sesama staf karyawan, dosen-dosen bahkan anak-anak penjual koran. prinsipnya enak itu harus sama-sama, makan lebih enak kalau sama-sama, kita harus belajar untuk berbagi karena kita tidak akan tahu kapan kita akan membutuhkan uluran tangan untuk dibagi.

Pak Ino ingin kita terus belajar dan belajar lebih keras untuk mengejar ilmu karena ilmu tidak menunggu...

Kami akan selalu merindukan bapak.. terima kasih karena bapak sangat luar biasa tapi masih sudi hadir dalam hidup saya.. saya sangat bangga pernah mengenal dan diajar oleh orang semengagumkan bapak..
Until we meet again...
RIP Pak Christophorus Daniel Ino Yuwono

Senin, 12 November 2012

just a consideration

Jangan jadikan aku istrimu, jika kamu cepat Bosan & Berpaling pada Perempuan lain.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk menganti popok anakmu ketika dia terbangun malam hari, sedangkan selama sembilan bulan aku harus membawa nya diperut ku.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka & sedih dan kamu lebih memilih teman perempuan lain untuk bercerita. aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidur mu yang tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat.

~Jangan jadikan aku isrti mu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita selesai bercinta.kamu harus tau aku menikmati kebersamaan denganmu.

~Jangan jadikan aku istri mu, jika dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan bercerai/berpisah padaku.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan pukulan untuk memperingati kesalahan ku.sedangkan aku tidak tuli dan masih bisa mendengarkan kata katamu yg lembut tapi berwibawa.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman teman mu.

~Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti kamu malu membawaku kepesta temen temenmu&memperkenalkan aku sebagai istrimu. Takkan kubiarkan kamu biarkan aku sebagai pajangan dirumah sedangkan kamu lebih memilih berpergian dengan temen temanmu. Bagiku pasangan bukan sebuah trofi atau pajangan

~Jangan Pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu berpikir akan mencari peganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang.kamu tentunya tau kalau kamu juga ikut andil besar dengan melar nya tubuh ku.

~Jangan Buru Buru Menjadikan ku Sebagai Istrimu, Jika saat ini kamu masih belum bisa menerima Kekurangan & Kelebihanku. Sedang seiring waktu kekurangan bukan semakin tipis tapi semakin NYATA

Sabtu, 10 November 2012

ketika jawa ketemu batak



saya adalah salah satu hasil perpaduan 2 suku.. mama saya orang jawa dan papa saya orang batak..
sebagai anak ’blasteran’ seperti itu, banyak banget penyesuaian yang harus saya lakukan dan banyak sekali judgement yang saya dapatkan..

DARI KOMUNITAS JAWA: saya dianggap orang yang ngomongnya ceplas ceplos, keras kepala, kalo gak suka, langsung ngmg gak suka.. yang kadang2 kurang memperhatikan perasaan subjek yang saya ajak bicara yang menurut orang jawa sangat tidak men-jawa-i yang umumnya memaklumi dan menyimpan segala sakit hati  kepada orang lain dan lemah lembut dalam berbahasa..
DARI KOMUNITAS BATAK: saya dianggap orang yang lembek, kebanyakan sungkan, kalo ngomong kalem, pelan dan telalu lembut.. bahasa gaulnya klemar klemer.. g segahar orang batak kalo ngomong dan berperilaku.. saya dianggap kurang tegas dalam menyampaikan sesuatu..

Hasilnya.... saya bingung sendiri, d satu sisi saya dianggap terlalu gahar tapi d sisi lain saya dianggap terlalu kalem... sebenarnya orang2 kali ya yang tidak mampu menerima saya apa adanya #cieh
Namanya juga perpaduan, pasti nempel lah sifat2, baik dari kanan maupun kiri (akulturasi).. yang justru menurut saya menjadikan saya spesial dan adaptable..(aiih narsis).. kenapa begitu? Ya saya rasa saya lebih bisa memaklumi kekasaran dan keceplas ceplosan orang batak dibandingkan orang jawa lainnya karena sudah terbiasa berkumpul dengan situasi tersebut, orang jawa lain pasti sudah tersinggung apabila berkomunikasi dengan orang batak karena kesannya triak2 dan marah2 melulu, bikin orang tersinggung dengan omongan yang 'ngena' dan bikin panas kuping padahal ya emang begitu cara komunikasinya dan saya juga lebih mampu berperilaku halus (walau gak halus2 banget juga) dan menghargai perasaan orang dibandingkan orang batak yang lain karena saya juga terbiasa berhadapan dengan orang2 jawa yang umumnya susah mengkomunikasikan perasaan dan halus perilakunya... mungkin tidak bisa 100 % sempurna, namanya juga adaptasi... tapi hebat kan saya???

Heheheehehe... sampah yang penting sekali

Peace ^^

perkara jodoh menjodohkan



2 bulan yang lalu ada seorang sahabat terdekat saya menikah… pernikahan adalah satu hal yang (seharusnya) membahagiakan... tapi saya tidak bahagia melihat sahabat saya..
Kenapa??
Karena dia DIJODOHKAN...
Saya mencari-cari di wikipedia dan menemukan alasan diadakannya perjodohan oleh orang tua...
  1. agama: artinya bahwa perjodohan dilakukan atas dasar agama dengan pertimbangan spiritual. Yang ini masih debatable dimana bahkan muslim yang menjunjung tinggi ta’aruf yang benar pada dasarnya tetap mendasarkan pada kerelaan hati seseorang untuk dinikahkan bukan secara paksa setelah melewati proses ta’aruf.
  2. kasta dan budaya: sama kasta atau latar belakang budaya tertentu yang masih memiliki kebiasaan untuk menjodohkan agar darah tetap murni dan suku atau kebiasaan atau kebudayaan tertentu tetap lestari.
  3. reputasi: keluarga yang memiliki kekuatan atau kekuasaan tinggi biasanya cenderung melakukan pernjodohan untuk menjaga reputasi
  4. harta: keluarga yang ingin melindungi harta dan aset yang dimilikinya biasanya menikahkan anaknya dengan pasangan yang juga berlatar belakang kaya raya.
  5. perkerjaan: sebenarnya ini terkait dengan harta tapi kalau yang sebelumnya adalah harta keluarga atau warisan yang ini adalah bergantung pada pekerjaan yang menunjukkan mampu menghasilkan penghasilan yang BESAR!!
  6. kecocokan fisik: memiliki kriteria fisik yang diinginkan
  7. horoskop: memilih pasangan berdasarkan perhitungan hari baik, tanggal baik, bintang, ramalan, dsb

dari berbagai alasan di atas nampak jelas bahwa satu-satunya alasan yang masih bisa diterima akal sehat adalah Cuma nomor 1 yaitu agama. Selain dari itu alasan-alasan itu terdengar sangat konyol dan tidak masuk akal. Yang perlu dicermati dan umum terjadi pada budaya di negara ini adalah perjodohan dengan alasan harta tapi berkedok agama.. bahaya gak tuh?? Jadi dengan alasan koridor agama pasangannya jelas maka dijodohkan padahal alasan di lubuk hati yang terdalam adalah, karena keluarganya baik-baik, kaya raya, sudah punya pekerjaan tetap, anaknya (menurut orang tuanya) baik, sudah cukup umur dan sebagainya..
tapiiiiiiiiiiii menilik pernikahan teman saya sepanjang 2 bulan ini saya dengan jelas dan tegas mengatakan SAY NO TO ARRANGED MARRRIED!!!
Kepikiran gak sih kalau pernikahan yang dijodohkan itu memiliki berbagai permasalahan. Menurut saya ini adalah daftar permasalahan yang akan muncul:
  1. stres berat.. kebayang gak sih, kita dipaksa tinggal bersama, tidur bersama, melayani segala kebutuhan dari orang yang baru kita kenal.. that’s sick! Pasti bakal bikin stres berat bahkan depresi, karena melakukannya dengan tertekan dan terpaksa
  2. sexual abuse.. sebagai istri sudah pasti harus melayani suami termasuk kebutuhan seks. Sebagai wanita tentu saja akan sangat susah, enggan, malu, terpaksa, sedih, takut, stres dan perasaan negatif lainnya apabila harus berhubungan seks dengan orang yang baru dia kenal.. dan hubungan seksual yang dilakukan bukan dengan kerelaan adalah kekerasan!
  3. masokistik dan physical abuse, atau secara global KDRT.. percaya atau tidak, perjodohan sama saja dengan membeli kucing dalam karung, bukan tidak mungkin pasangan tersebut tidak kunjung mendapatkan pasangan karena berlaku kasar baik secara verbal, physical maupun seksual. Dan kalau sudah begitu sudah termasuk sebagai tindak criminal.
  4. uang dan kemewahan tidak akan bertahan selamanya. Bukan tidak mungkin kalau seseorang mengalami pasang surut terutama dalam hal keuangan dan kalau yang terjadi kemudian berbalik, apa iya mau cerai, dan masa iya alasannya karena sudah miskin atau tidak berkuasa lagi.
  5. tidak berani mengambil keputusan. Anak menjadi takut mengambil keputusan terkait dirinya karena takut bahwa pilihannya salah, padahal perlu disadari bahwa orang tua tidak akan hidup selamanya, dan anak berhak untuk membuat pilihan dan keputusannya sendiri.
  6. yang terakhir, apabila kecocokan tersebut sudah mencapai puncak, ’korban’ bahkan tidak mampu untuk memberanikan diri mengajukan permohonan untuk berpisah atau bercerai karena takut mengecewakan banyak pihak, nah loh...

Kalau sudah begini, siapa yang mau disalahkan...

saya tidak keberatan apabila orang tua memutuskan untuk menjodohkan anaknya, saya percaya, tidak ada orang tua yang berniat buruk dengan melakukan itu, semuanya pasti berniat baik, tapi tolong kesampingkan ego, pertimbangkan baik-baik dan pastikan anak melakukan dengan kerelaan, keikhlasan, rasa suka (walau belum cinta) dan tanggung jawab


well, sekian sampah dari saya... bagi yang tidak berkenan harap dimaafkan...


^^
peace




Minggu, 04 November 2012

karma.. karma.. karma..



Siapa di antara anda yang percaya karma?
Saya percaya...
Saya beranggapan karma itu benar-benar ada baik itu karma baik maupun karma buruk..
Sebenernya apa sih karma itu?
Menurut wikipedia arti karma adalah pengumpulan efek-efek (akibat) tindakan/perilaku/sikap dari kehidupan yang lampau dan yang menentukan nasib saat ini. Segala tindakan/perilaku/sikap baik maupun buruk seseorang saat ini juga akan membentuk karma seseorang di kehidupan berikutnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Karma) .

Memandang kata kehidupan selanjutnya pasti banyak orang berpikir (dan menghubungkan) mengenai konsep reinkarnasi. Mungkin memang itu maksudnya tapi mungkin juga lebih sederhana dari itu. Kehidupan selanjutnya bukan berarti kita mati kemudian hidup lagi tapi bisa juga berarti kehidupan ke depan maksudnya bisa sehari, seminggu, sebulan, setahun, atau bertahun-tahun dari sekarang. Intinya adalah sebagai manusia yang memiliki siklus yang berotasi seperti halnya bumi tempat kita berpijak itu sendiri, manusia perlu sadar bahwa apa yang dia tanam akan dia petik sesudahnya. Menanam bibit baik akan memetik buah baik dan tentu saja sebaliknya.

Kenapa ini tadi intro panjang, lebar dan tinggi ngomongin karma?? Karena saya habis dikhianati.. saya saaaangaaat sakitt hatiii dan yang paling menyebalkan adalah saya tidak mampu berbuat apa-apa terkait kondisi itu... maka maka maka.... saya mengandalkan si karma.... saya percaya orang-orang yang mengkhianati saya akan mendapatkan karma yang setimpal atau bahkan lebih dari yang mereka lakukan terhadap saya. Yang perlu saya lakukan adalah IKHLAS... mulai memikirkan kebahagiaan saya sendiri dibandingkan memikirkan orang lain yang tidak ada manfaatnya juga buat saya dan meminta pada Tuhan diberi kesabaran dan kekuatan luar biasa... saya tidak berdoa agar Tuhan membalaskan kejahatan yang sudah saya terima karena bagaimana mungkin kita meminta Tuhan untuk mengasari ciptaan-Nya? sama saja dengan menyuruh seorang ayah untuk memukul anaknya which is never happen, tapi saya percaya bahwa orang yang berbuat jahat suatu hari akan terjebak dengan segala kejahatan yang dilakukannya dan akhirnya kejahatan itu justru kembali padanya, karena di atas langit masih ada langit... that’s karma..


you can do your drama but don't forget the karma...

^^
Peace!!